Di dewasakan oleh Keadaan

 Di Dewasakan oleh Keadaan

Oleh : Vallerina Khusnul Khotimah

Suasana malam yang seharusnya dirasa tenang,  membuat rasa hati seorang bocah perempuan merasakan hal yang sangat membuatnya resah. Rita seorang anak Perempuan berumur 12 tahun harus mendengarkan pertengkaran orang tuanya yang selama hidupnya ia tidak pernah sekalipun menyaksikan orang tuanya beradu mulut, tetapi untuk malam ini semuanya berubah. Pertengkaran orang tuanya yang ia ketahui untuk pertama kalinya justru itu adalah pertengkaran terakhir kedua orang tuanya. Ya, setelah pertengkaran tersebut terjadilah perceraian. Ibunya telah mengajukan gugatan cerai untuk ayahnya karena ternyata ayahnya terciduk selingkuh dan sudah memiliki anak dengan selingkuhannya. Tidak hanya itu semua harta yang mereka miliki hasil kerja keras keduanya telah dihabiskan oleh ayahnya untuk berfoya-foya dengan selingkuhannya. Setelah proses perceraian tersebut, rita diberi pilihan ingin ikut ibu atau ayahnya. Ia lebih memilih ikut dengan ibunya dan adik-adiknya karena masih dibawah umur hak asuh juga jatuh kepada ibunya. Pisah dari seorang ayah untuk anak Perempuan memang sesuatu yang sangat berat, tapi mau bagaimana lagi jika memang sudah takdir tuhan, kita sebagai manusia bisa apa selain menjalaninya dengan Ikhlas.

Rita sedang melamun dengan ditemani suara dari televisi yang menampilkan dua orang bocah gundul yang asik bermain. Diusianya yang masih duduk di Sekolah Dasar tingkat akhir, ia sudah harus menghadapi kenyataan bahwa kini orang tuanya sudah berpisah. Orang mengira hidupnya sangat ceria, jail kepada teman-temannya dan seperti tidak memiliki beban, padahal sikap tersebut dia lakukan untuk menutupi kesedihannya dari peliknya kehidupan. Ditengah lamunannya, ia dikejutkan oleh sentuhan lembut ibunya yang sudah ikut duduk disampingnya. Nak, panggil beliau dengan suara khasnya. Iya buk, jawab Rita dengan berusaha menutupi kesedihannya. Perjalanan hidup masih Panjang, jadilah kakak yang baik untuk kedua adikmu. Untuk masalah ini, maafkan ibu yang tidak bisa mempertahankan keluarga kita tapi, ibu janji akan menjadi ibu yang terbaik untukmu dan adik-adikmu, ibu akan merawat dan menyayangi kalian dengan setulus hati ibu. Bagaimanapun kelakuan ayahmu, maafkanlah ia dan jangan sampai kamu membencinya, karena didunia ini tidak ada yang namanya mantan anak dan hubungan kalian sampai kapanpun tidak akan putus. Iya buk, jawabnya sambil sesekali mengusap air mata yang bergantian turun.

Bulan-bulan berlalu Rita akhirnya lulus dari pendidikan Sekolah Dasar, saat itu ia ingin melanjutkan sekolah menengah di dekat rumahnya saja agar ia juga bisa membantu ibunya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membantu biaya sekolah dia dan adik-adiknya karena sejak perceraian tersebut ayahnya sudah lepas tanggung jawab dan tidak pernah memberi uang sepeser pun kepadanya. tapi, ibunya menginginkan ia masuk pesantren supaya bisa mendalami ilmu agama dengan matang dan bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar, Syukur-syukur jika ia mau untuk menghafalkannya. Ibunya juga berpesan kepadanya bahwa “sudah cukup ibu saja yang bodoh dan tidak bisa mengaji, semua anak ibu harus menjadi anak yang pintar agar besok hidupnya Bahagia”. Karena perkataan tersebutlah akhirnya ia mau untuk berangkat ke Pesantren dan menjalani kehidupannya selama beberapa tahun kedepan dengan hidup jauh dari ibu dan adik-adiknya.

Saat Rita menginjak kelas 3 SMP, waktu itu jam istirahat sedang berlangsung tiba-tiba ia dipanggil oleh temannya karena dibawah ada ibunya. Setelah bertemu dengan ibunya ia sangat terkejut ternyata ibunya tidak sendiri, beliau datang bersama ayahnya yang selama 4 tahun tidak pernah dijumpainya, bahkan nomor telfon nya pun ia tidak punya dan dengan tiba-tiba muncul dihadapannya dengan senyuman yang sudah lama menghilang dari hidupnya. Melihat senyuman itu bukannya Bahagia justru ia malah merasa sakit hati dan ingin lari menghindar, tetapi melihat wajah ibunya yang seolah sudah Ikhlas dengan kejadian dimasa lalunya dengan terpaksa akhirnya ia menuruti perintah ibunya untuk duduk di samping beliau. Tetapi ia tidak mau duduk disamping ayahnya, dan ibunya pun memakluminya. Setelah ngobrol-ngobrol nanya kabar dan lain-lain yaa itupun ayahnya yang banyak bicara rita hanya menjawab dengan seperlunya saja ayahnya pun pamit pulang.

Setelah kejadian itu, ayahnya makin sering nelfon nanya kabar juga tak jarang mengirim uang, Rita pun sedikit demi sedikit mulai luluh hatinya dan mulai menerima ayahnya Kembali. Dan semenjak itu pula ayahnya mulai merayunya agar bisa Kembali rujuk dengan ibunya, karena ternyata ayahnya sudah pisah dengan selingkuhannya karena suatu hal. Tetapi Rita menolak keras hal tersebut karena ia tidak ingin ibunya disakiti lagi oleh ayahnya, lagi pula ibunya pun tidak memiliki niat untuk menikah lagi semenjak bercerai apalagi rujuk dengan ayahnya. Setelah lama merayu Rita juga ibunya tapi tidak pernah mendapatkan respon, akhirnya Rita mendapat kabar bahwa ayahnya menikah lagi dengan Wanita lain dan tidak berselang lama mereka dikaruniai anak. Sedangkan ibunya, beliau masih nyaman dengan status single parent meskipun banyak laki-laki yang ingin melamarnya tapi beliau selalu menolaknya, dari neneknya Rita pun selalu menyuruh agar beliau menikah lagi karena kasian merawat 3 orang anak sendirian, tapi ibunya masih teguh dengan prinsipnya, kerja untuk menyekolahkan anak dan selagi bisa mencukupi kebutuhan anak maka beliau tidak akan menikah dan akan hidup Bahagia Bersama anak-anaknya hingga masa tuanya. Meskipun tak jarang juga waktu bayar sekolah kadang telat karena semenjak ayahnya nikah Kembali Rita juga sudah jarang di kirim uang oleh ayahnya untuk biaya sekolah, tetapi semua itu dijalani oleh ibunya dengan sabar dan selalu bersyukur.

Untuk sekarang Rita sudah mulai menerima semua takdirnya dengan Ikhlas bahkan dengan ibu tirinya pun ia sudah mulai biasa, karena ia berfikir jika sakit hati kepada ayahnya masih ia tanam di dalam hatinya dan tidak berusaha untuk melepaskan sedikit demi iiisedikit ia yang akan merasakan dosanya durhaka kepada orang tua dan sampai kapanpun hidupnya tidak akan bisa tenang karena menaruh rasa benci terhadap ayahnya. Komunikasi mereka juga lancar, adik-adiknya yang dulu masih kecil sekarang sudah tumbuh besar dan mereka juga sudah paham dengan kehidupan mereka dan mereka pun diajarkan oleh ibunya seperti mengajarkan dulu pada Rita.

Pesan dari cerita ini :

untuk kalian yang mengalami permasalahan hidup seperti ini, ingatlah bahwa kalian masih memiliki orang tua. Walaupun kedua orang tua kalian tidak tinggal Bersama dengan kalian, tapi cinta dan kasih sayang mereka akan terus mengalir untuk kalian sebagai anaknya, meskipun kadang ada yang salah satu orang tuanya seperti ayahnya Rita yang sempat melupakan anaknya, percayalah didalam lubuk hati mereka selalu ingat dan rindu dengan anaknya. Mungkin mereka melakukan hal tersebut karena adanya suatu alasan yang membuat mereka melakukan hal tersebut. Kalian hanya perlu yakinkan diri bahwa kita bisa menghadapi permasalahan ini. Janganlah kalian terus bersedih dan menyalahkan keadaan, ingatlah bahwa setelah kesedihan akan datang kebahagiaan, dan setelah badai pasti ada Pelangi. Perceraian orang tua bukanlah akhir dari hidup, justru itu adalah awal yang baru untuk mendorong kita hidup yang lebih baik di masa depan dan yakinlah bahwa tuhan memberikan cobaan seperti ini karena tuhan percaya bahwa kita bisa dan kuat menghadapinnya. NO PERFECT IS HUMAN WITHOUT TRIAL


Kataba

KATABA : Komunitas Pegiat Literasi Santri Ma'had Al-Jami'ah KATABA adalah komunitas pegiat literasi di lingkungan Ma'had Al-Jami'ah IAIN Salatiga yang lahir pada 16 Maret 2017. Komunitas ini terbentuk dari inisiatif seorang mahasiswa kelas khusus Internasional (KKI) program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, yaitu Muhammat Sabar Prihatin. Pengalaman dan prestasinya di dunia literasi yang membludak, mulai dari prestasi lokal hingga internasional, membuatnya tergugah untuk menyalurkan bakatnya. Setelah sekian kali mengikuti berbagai event literasi, akhirnya ia merasa terpanggil untuk menciptakan sebuah wadah yang menaungi kompetensi orang lain. Pada suatu event bernama Pelatihan Jurnalistik Santri Nusantara yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2017, ia merasa terinspirasi untuk menyalurkan bakatnya dengan cara memberi jalan terang bagi mereka yang ingin menemukan potensi diri. Diciptakanlah sebuah komunitas literasi bernama KATABA.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama