Maftuh Raja Alkawa
Keluarga merupakan institusi sosial
terkecil yang memiliki peran fundamental dalam pembentukan karakter bangsa dan
stabilitas masyarakat Indonesia (Bachtiar, A. 2018). Dalam konteks Indonesia
yang mayoritas muslim, konsep kemaslahatan keluarga tidak hanya didasarkan pada
nilai-nilai universal, tetapi juga nilai-nilai Islam yang telah menyatu dengan
budaya lokal (Efendi, J. (2020).
Konsep kemaslahatan (maslahah)
dalam tradisi pemikiran Islam mengacu pada segala sesuatu yang mendatangkan
kebaikan dan mencegah kemudaratan, dengan tujuan utama menjaga lima aspek dasar
kehidupan: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dalam konteks keluarga
Indonesia, prinsip kemaslahatan menjadi landasan bagi berbagai kebijakan dan
program pemberdayaan keluarga, seperti tercermin dalam UU No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (Nasution, K. (2017).
Artikel ini bertujuan mengeksplorasi
konsep kemaslahatan keluarga dalam konteks Indonesia dan menganalisis
implementasinya dalam menghadapi berbagai tantangan kontemporer.
Pembahasan
Dimensi
Kemaslahatan Keluarga di Indonesia
Dimensi
Spiritual
Dimensi spiritual kemaslahatan
keluarga di Indonesia mencakup:
- Pembentukan keluarga berdasarkan pernikahan yang
sah menurut agama dan negara
- Penanaman nilai-nilai religius dalam kehidupan
keluarga
- Penerapan prinsip-prinsip agama dalam hubungan
suami-istri dan pengasuhan anak
Penelitian Mudzhar menunjukkan bahwa
keluarga Indonesia yang memiliki rutinitas ibadah bersama cenderung memiliki
tingkat keharmonisan yang lebih tinggi. Hal ini didukung oleh temuan Nasution
yang menyatakan bahwa praktik keagamaan dalam keluarga berperan penting dalam
membentuk ketahanan keluarga menghadapi pengaruh negatif globalisasi.
Dimensi
Psikologis
Dimensi psikologis kemaslahatan
keluarga di Indonesia meliputi:
1.
Terbentuknya
komunikasi efektif antaranggota keluarga
2.
Terpenuhinya
kebutuhan emosional seluruh anggota keluarga
3.
Berkembangnya
resiliensi keluarga dalam menghadapi masalah
Studi Subandi menunjukkan bahwa konsep
keluarga harmonis dalam budaya Jawa (rukun) yang mengutamakan keselarasan
hubungan berkorelasi positif dengan kesehatan mental anggota keluarga.
Sementara itu, penelitian Afiatin menunjukkan bahwa resiliensi keluarga yang
dibangun melalui komunikasi efektif dan dukungan emosional berperan penting
dalam mengatasi stres keluarga.
Dimensi
Ekonomi
Dimensi ekonomi kemaslahatan keluarga
di Indonesia mencakup:
1.
Terpenuhinya
kebutuhan dasar keluarga
2.
Pengelolaan
ekonomi keluarga yang bertanggung jawab
3.
Kemandirian
ekonomi keluarga melalui usaha produktif
Studi Mukhtar menunjukkan bahwa
keluarga yang menjaga nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan cenderung
lebih mampu mengatasi berbagai tantangan sosial (Mukhtar, S. (2020). Penelitian
Suryakusuma menambahkan bahwa adaptasi nilai-nilai tradisional dengan konteks
modern menjadi strategi penting dalam mempertahankan fungsi keluarga di era
globalisasi.
Tantangan
dan Strategi Implementasi Kemaslahatan Keluarga
Keluarga Indonesia saat ini menghadapi
berbagai tantangan, antara lain:
1.
Pergeseran
struktur keluarga dari extended family ke nuclear family
2.
Meningkatnya
angka perceraian, khususnya di wilayah perkotaan
3.
Dampak
teknologi informasi terhadap pola komunikasi keluarga
4.
Tantangan
ekonomi yang memengaruhi kesejahteraan keluarga
Untuk menghadapi tantangan tersebut,
beberapa strategi dapat diimplementasikan:
1.
Penguatan
program pendidikan pranikah berbasis kearifan lokal dan nilai agama
2.
Pengembangan
konseling keluarga yang terintegrasi dengan nilai-nilai budaya Indonesia
3.
Program
pemberdayaan ekonomi keluarga yang berkelanjutan
4.
Revitalisasi
peran keluarga besar dalam mendukung fungsi keluarga inti
Program Bimbingan Perkawinan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Agama telah menunjukkan hasil positif dalam
meningkatkan kesiapan calon pengantin dan menurunkan angka perceraian di
beberapa wilayah.
Kesimpulan
Kemaslahatan keluarga di Indonesia
merupakan konsep multidimensi yang mencakup aspek spiritual, psikologis,
ekonomi, dan sosial-budaya. Pemahaman dan implementasi prinsip kemaslahatan
yang disesuaikan dengan konteks budaya Indonesia menjadi kunci dalam mewujudkan
keluarga sakinah dan tangguh menghadapi tantangan kontemporer. Diperlukan
sinergi antara kebijakan pemerintah, program masyarakat, dan penguatan
nilai-nilai keluarga untuk mengoptimalkan fungsi keluarga sebagai institusi
fundamental dalam pembangunan masyarakat Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Bachtiar,
A. (2018). "Keluarga Sebagai Basis Ketahanan Nasional: Perspektif
Sosiologi Keluarga." Jurnal Pembangunan dan Ketahanan Nasional,
4(2),
Efendi,
J. (2020). Pembaruan Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jakarta:
Kencana,
Mudzhar,
M. A. (2019). "Maqashid Syari'ah dan Penerapannya dalam Hukum Keluarga di
Indonesia." Jurnal Ilmu Syariah, 7(1),
Nasution,
K. (2017). "Kompilasi Hukum Islam dan Perubahan Hukum Keluarga di
Indonesia." Jurnal Hukum Keluarga, 3(1),
Subandi,
M. A. (2020). "Konsep Keluarga Harmonis dalam Budaya Jawa dan Implikasinya
pada Kesehatan Mental." Jurnal Psikologi Indonesia, 9(1),
Mukhtar,
S. (2020). "Nilai Gotong Royong dalam Keluarga Indonesia: Studi Kasus di
Sulawesi Selatan." Jurnal Sosiologi Masyarakat, 25(1),.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar