Oleh: Putri Amalia
Pendidikan tinggi adalah salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu negara. Pendidikan tinggi memberi orang peluang untuk meningkatkan taraf hidup mereka selain memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan. Di Indonesia, pendidikan tinggi sering dianggap sebagai cara untuk mengubah kehidupan seseorang, terutama dalam hal meningkatkan status ekonomi. Kemampuan seseorang untuk bergerak dari tingkat ekonomi yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, atau mobilitas ekonomi, merupakan tolok ukur penting untuk keberhasilan pembangunan. Mobilitas ekonomi ini menunjukkan peningkatan kualitas hidup setiap orang dan menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi suatu negara berjalan dengan baik. Manfaat pendidikan tinggi sangat besar, tetapi tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk memanfaatkannya. Masyarakat menghadapi banyak tantangan, termasuk biaya pendidikan yang tinggi, lokasi perguruan tinggi yang jauh dari rumah, dan kurangnya informasi tentang peluang beasiswa. Sebagian orang tidak dapat memanfaatkan manfaat pendidikan tinggi karena hambatan-hambatan ini. Akibatnya, peluang mereka untuk mobilitas ekonomi berkurang.
Hasil
dan Pembahasan
Pendidikan tinggi memberi orang keunggulan di pasar kerja dengan memberi
mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan khusus mereka dan
mendapatkan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Data yang
dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa
tingkat pengangguran terbuka lebih rendah di kalangan mereka yang hanya
menyelesaikan pendidikan menengah atau lebih rendah dibandingkan dengan lulusan
pendidikan tinggi. Lulusan yang menempuh pendidikan tinggi juga lebih cenderung
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan lebih stabil. Sebagai contoh, lulusan
sarjana TI memiliki banyak peluang karena banyaknya permintaan untuk pekerjaan
di bidang ini. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi meningkatkan
kualitas pekerjaan dan membuka peluang karir.
Akses pendidikan tinggi sangat penting untuk mengurangi kesenjangan
ekonomi. Pendidikan memberi orang dari latar belakang ekonomi rendah kesempatan
untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Wijaya et al. (2021) menunjukkan bahwa masyarakat perkotaan memiliki tingkat
mobilitas ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat pedesaan.
Ini sebagian besar disebabkan oleh akses yang lebih baik ke pendidikan. Namun,
diperlukan pemerataan akses Pendidikan tinggi di seluruh Indonesia untuk dapat
benar – benar mengurangi kesenjangan sosial. Seringkali, perbedaan antara
institusi perkotaan dan pedesaan dalam hal fasilitas dan kualitas pendidikan
menunjukkan ketimpangan ini. Oleh karena itu, kebijakan yang memastikan bahwa
semua siswa menerima pendidikan yang sama sangat penting.
Salah satu kendala terbesar dalam mendapatkan akses ke pendidikan tinggi
di Indonesia adalah biaya. Biaya kuliah yang terus meningkat membuat banyak
individu dari keluarga berpenghasilan rendah kesulitan membayarnya. Selain itu,
situasi geografis menjadi kendala. Akses ke perguruan tinggi seringkali
terbatas bagi orang yang tinggal di daerah terpencil karena kurangnya
infrastruktur seperti transportasi yang memadai dan ketersediaan fasilitas
pendidikan. Misalnya, seorang siswa berbakat yang berasal dari daerah pedalaman
seringkali harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai universitas terdekat.
Kondisi ini tidak hanya membutuhkan biaya tambahan, tetapi juga mengurangi
peluang mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Akibatnya, hal-hal seperti
membangun infrastruktur pendidikan dan memberikan beasiswa menjadi sangat
penting.
Untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan tinggi, pemerintah
memiliki peran penting. Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah adalah
salah satu program utama yang bertujuan untuk membantu siswa yang kurang mampu
melanjutkan pendidikan tinggi tanpa membebani mereka dengan biaya. Meskipun
demikian, program ini masih perlu ditingkatkan, terutama dalam mencapai
masyarakat di daerah terpencil yang sering kali tidak mendapat perhatian.
Selain itu, pemerintah harus memberi perhatian lebih besar pada peningkatan
kualitas pendidikan di institusi pendidikan tinggi. Beberapa tindakan yang
dapat diambil, yaitu:
·
Investasi
dalam pelatihan dosen, yaitu memberikan pelatihan berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas pengajaran.
·
Peningkatan
fasilitas Pendidikan dengan membangun infrastruktur digital, perpustakaan, dan
laboratorium di kampus
·
Kerjasama
internasional dengan memberikan kesempatan bagi guru dan mahasiswa untuk
belajar dari institusi luar negeri melalui program pertukaran atau beasiswa.
Strategi
ini akan memastikan bahwa lulusan pendidikan tinggi Indonesia tidak hanya
memiliki kompetensi di tingkat nasional tetapi juga memiliki daya saing di
pasar kerja di seluruh dunia.
Penutup
Pendidikan tinggi sangat berperan dalam meningkatkan mobilitas ekonomi
individu di Indonesia. Akses terhadap pendidikan yang baik tidak hanya
meningkatkan peluang kerja, tetapi juga mengurangi kesenjangan ekonomi antar
kelompok sosial. Menurut penelitian ini, pendidikan tinggi meningkatkan
pendapatan dan stabilitas ekonomi seseorang. Namun demikian, masih ada sejumlah
masalah yang harus ditangani. Pemerataan pendidikan tinggi dihalangi oleh
beberapa faktor, termasuk biaya pendidikan yang tinggi, perbedaan akses antara
kota dan pedesaan, dan kualitas pendidikan yang tidak merata. Akibatnya,
kebijakan yang lebih luas diperlukan, yang mencakup peningkatan program
beasiswa, peningkatan infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, dan kerja
sama pemerintah-sektor swasta untuk mendukung pendidikan tinggi. Selain itu,
penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kebijakan pendidikan yang sudah
ada sehingga pendidikan tinggi dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong
mobilitas ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Daftar Referensi
Badan Pusat Statistik (BPS). (2022). Statistik Pendidikan
Indonesia 2022. Diakses dari https://www.bps.go.id.
Edo, Abdullah,. Yasin, Muhammad. 2024. Dampak Kesenjangan Akses
Pendidikan dan Faktor Ekonomi Keluarga terhadap Mobilitas Sosial. Jurnal
Ilmu Pendidikan & Sosial, 2(3), 317-326.
Firdaus, dkk. 2019. Dampak Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial,
Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Desa Terpencil (Studi Di Masyarakat Desa Sai
Kabupaten Bima). Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan, 6(2), 26-43.
Muttaqien, Arif. 2024. “Pendidikan Tinggi dan Mobilitas Pendapatan
Antar-Generasi”. https://money.kompas.com/read/2024/05/30/154932726/pendidikan-tinggi-dan-mobilitas-pendapatan-antar-generasi?page=all
(diakses pada 19 Desember 2024)
Susanti, R., & Pratama, A. (2020). Barriers to Higher Education
Access in Rural Indonesia. Jurnal Pendidikan Indonesia, 9(1), 45-60.
Wijaya, H., et al. (2021). The Role of Higher Education in Reducing
Income Inequality in Indonesia. Economic Journal of Emerging Markets,
13(2), 123-134.