KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DI ERA MODERNISASI

 

Oleh: Maulidatus Sofiyah

Kearifan lokal merupakan warisan budaya yang telah ada sejak lama dan terus berperan penting dalam kehidupan masyarakat, terutama di era modernisasi yang penuh tantangan ini (isro’ ini, 2023). Kearifan lokal merupakan bagian integral dari identitas budaya masyarakat yang terus beradaptasi di tengah arus modernisasi yang cepat, menentang keberlanjutan nilai-nilai Tradisional yang telah ada sejak lama (sarma al.2023).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kearifan lokal masyarakat yang masih eksis di tengan arus modernisasi, serta mengeksplorasi manfaat bagi pelestarian budaya dan pembangunan masyarakat. Kearifan lokal adalah pengetahuan dan praktik yang mencerminkan nilai-nilai budaya,tradisi, dan cara hidup yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, terutama di tengan atus modernisasi yang semakin cepat (Nurfadhillah et al.2021). Kearifan lokal merujuk pada pengertian, nilai,dan praktik yang dimiliki oleh suatu komunikasi yang telah terwariskan secara turun-temurun dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan arus modernasi (Andriyani et al.2021).

Modernisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi, budaya, hingga sosial, sehingga mempengaruhi cara pandang dan perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar (Dini,2022). Dampak modernisasi terhadap kearifan lokal masyarakat sangat kompleks, karena di satu sisi membawa kemajuan dan inovasi, namun di sisi lain juga mengancam keberlangsungan nilai-nilai budaya yang telah ada sejak lama.

Di Indonesia, keberagaman kearifan lokal telah jelas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, yang tetap relavan meskipun berada di tengan arus modernisasi yang cepat. Adat istiadat dan upacara adat merupakan merupakan bagian integral dari kearifan masyarakat lokal yang tetap dipertahankan meskipun terjadi modernisasi yang pesat di berbagai aspek kehidupan (Mailain et al., 2022).

Dalam menghadapi tantangan era modernisasi, masyarakat perlu mengembangkan strategi yang efektif untuk mempertahankan kearifan lokal mereka, penguatan identifikasi budaya, dan integritas nilai-nilai lokal dalam kehidupan sehari-hari. Peran kearifan masyarakat lokal menjadi sangat krusial, karen nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mengadaptasi perubahan sosial dan teknologi.


Isro’ini, A. (2023). Peningkatan Keterampilan Membaca Dengan Media Kartun Kata dan Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Siswa Kelas 1 SDN Jajartunggal III/452 Surabaya. EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. jurnaledukasia.org

Sarma, B., Kashtoh, H., Lama Tamang, T., Bhattacharyya, P.N., Mohanta, Y. k., Baek, K. H. (2023). Abiotic stress in rice: visiting the physiological response and its tolerance mechanisms. Plants, 12(230, 3948. mdpi.com

Nurfadhillah, S., Anjani, A., Devianti, E., Nursiah, n., Ramadhanty, N. S., Mufidah, R. A. (2021). Lamban Belajar (Slow Learner) Dan Cepat Belajar (Fast Learner). PENSA, 3(3), 416-426. Stitpn.ac.id

Andriyani, Y., Arifin, M. H., Wahyuningsih, Y. (2021). Pengaruh modernisasi terhadap perilaku siswa sekolah dasar. Didaktik: Jurnal Ilmiyah PGSD STKIP Subang, 7(02), 268-278. Stkipsubang.ac.id

Dini, J. (2022). Pengaruh Lingkungan Sekitar Untuk Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan anak Usia Dini. Semanticsholar.org

Mailain, O., Nuraeni, I., Syakila, S. A., Lazuardi, J (2022). Bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Kampret Journal. Isha.or.id

Kataba

KATABA : Komunitas Pegiat Literasi Santri Ma'had Al-Jami'ah KATABA adalah komunitas pegiat literasi di lingkungan Ma'had Al-Jami'ah IAIN Salatiga yang lahir pada 16 Maret 2017. Komunitas ini terbentuk dari inisiatif seorang mahasiswa kelas khusus Internasional (KKI) program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, yaitu Muhammat Sabar Prihatin. Pengalaman dan prestasinya di dunia literasi yang membludak, mulai dari prestasi lokal hingga internasional, membuatnya tergugah untuk menyalurkan bakatnya. Setelah sekian kali mengikuti berbagai event literasi, akhirnya ia merasa terpanggil untuk menciptakan sebuah wadah yang menaungi kompetensi orang lain. Pada suatu event bernama Pelatihan Jurnalistik Santri Nusantara yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2017, ia merasa terinspirasi untuk menyalurkan bakatnya dengan cara memberi jalan terang bagi mereka yang ingin menemukan potensi diri. Diciptakanlah sebuah komunitas literasi bernama KATABA.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama