Ramadhan Berselimut Pilu
Oleh : Novi Alvia
(Sumber foto ilustrasi: dokumen pengarang puisi)
Sebelas purnama telah membuatku merindu
Ibarat sepasang kekasih yang mengharap temu
Dimana tiga puluh malam menjadi saksi Bisu
Sebagai pencuri hati terbaik bagi Robbmu
Kini rembulan kembali menampakkan diri
Lengkungan cahayanya memancar seakan berbisik
Ramadhan telah tiba… Ramadhan telah tiba…
Rasa senang nan haru membuncah seketika
Ramadhan datang saat bumi sedang berduka..
Sunyi sepi ramadhan kali ini
Tak ada lagi petasan yang meledak dan berisik di sana sini
Masjid masjid tak ada yang mengunjungi
Kitab kitab di biarkan terselimuti debu polusi
Tahun lalu kami berangkat sholat terawih
Meski berat sebab keadaan perut yang kenyang keterlaluan
Kini tinggalah kenangan…
Inikah yang kau harapkan wahai ramadhan?
Kini….
Ramadhan datang membawa banyak cerita
Ramadhan kali ini berbeda
Tanpa ada pertemuan sanak saudara
Jiwa jiwa berlarian saling mengamankan
Dari berbagai cobaan berupa virus aneh yang mematikan
Hingga sampai di penghujung bulan
Keadan masih jadi bahan gunjingan
Ohhh Ramadhan…
Banyak cerita simpang siur yang menyedihkan
Tangis pecah para keluarga korban
Menanggunng beban kelaparan karena lumpuhnya aktivitas pekerjaan
Sembako mulai habis, uangpun mulai menipis
Ya robb…
Inikah cubitan manis darimu?
Menyadarkan kami yang sedang lengah tak terkendali
Semoga kehadiranmu menjadi satu satunnya obat mujarab
di kala berbagai musibah datang silih berganti…
Palabuhanratu, 13 Mei 2020
Aku cemburu 😘😘😗😍
BalasHapusBarakallah teh Novi
BalasHapus