Oleh : Aghnia Fitri Nurhidayah
Era
globalisasi yang terus maju di Indonesia sehingga sudah terjadinya distrupsi
digital mempengaruhi sudut pandang lembaga pendidikan berupa pesantren. Adapun
informasi dari https://kemenag.go.id/nasional/kemenag-pesantren-harus-manfaatkan-teknologi-untuk-dakwah-dan-kemaslahatan-ks23J.
Bahwa santri diharuskan memperoleh keberadaan tantangan teknologi, karena
sebagaimana era globalisasi dengan segala distrupsi digital yang sudah masuk di
Indonesia dengan tujuan berbagai macam cara untu mempermudah pekerjaan manusia
Hal
ini juga dapat meningkatkan Sumber Daya Alam (SDM) di Indonesia. Dengan
besarnya perkembangan teknologi yang terus berkembang, hal tersebut menjadi
tantangan terbesar bagi seorang santri untuk menghadapi distrupsi digital.
Dengan paradigma pembelajaran atau metode dakwah berbasis tradisional menjadi
modern dengan memanfaatkan teknologi. Perubahan yang dihasilan bukan untuk
menghilangkan suatu budaya namun hal ini merupakan unjuk rasa bahwa santri
mampu mempertahankan identitasnya dengan tidak gagap terhadap teknologi
Hingga
saat ini tidak sedikit pondok pesantren yang memiliki santri yang gagap
terhadap teknologi. Sehingga lembaga pendidikan pesantren dapat menerapkan pada
santri dengan memanfaatkan metode digitalisasi. Maka dakwah juga bisa disediakan
di platfrom-platfrom media sosial dengan bertujuan mempermudah masyarakat mengaksesnya.
Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
dengan berusaha meningkatkan perkembangan teknologi.
Distrupsi
digital yang membuat penafsiaran manusia berfikir secara bebas serta terbuka,
dengan konten dakwah yang dihasilkan dapat membantu masyarakat awam mudah
mengaksesnya. Dengan adanya distrupsi digital hal ini diperlukan strategi untuk
menghdapinya hal ini manusia juga diperlukan kualitas yang baik dari segi
pengetahuan, keterampilan agar mampu menciptakan konten-konten yang kreatif
serta inovatif oleh konten creator dakwah nantinya untuk dikonsumsi oleh
masyarakat
Dengan
dakwah yang dihubungkan dengan metode digital dapat diinovatifkan dengan hal
yang lain seperti digabungnkan dengan transaksi jual beli online, hal tersebut
juga bisa digabungkan antara dakwah dengan berbisnis menggunakan metode
digitalisasi. Sehingga munculnya berbagai macam inovasi-inovasi dari teknologi
yang semakin canggih pada era globalisasi yang menjadi sorotan bahwa segala
sesuatu pekerjaan dapat dimudahkan dengan hadirnya inovasi-inovasi digital yang
dihasilkan untuk menyelesaikan pekerjaan manusia secara instan.
Era inilah yang dimana banyak orang harus
melek terhadap informasi disekitarnya. Menemukan informasi dengan sangat mudah
dengan menggunakan gadget, hal ini yang membuat banyaknya informasi yang
beredar di media sosial yang mengaibatkan masyarakat terlalu banyak memakan
informasi.
Hingga saat ini banyak sekali suatu
hal diganti dengan menggunakan metode digital dari aspek perekonomian bahkan
pendidikan. Dari aspek penddidikan seperti tersedianya platfrom les bimbingan
belajar secara online seperti Ruang Guru, selain itu dari segi aspek ekonomi seperti
banyak nya saat ini yang melaksanakan transaksi jual beli online. Terjadinya
distrupsi digital dapat membuat terubahnya pola fikir, interasi serta
komunikasi masyarakat. serta menjadi peluang yang baik bagi Sumber Daya Manusia
(SDM) di Indonesia.
Era globalisasi yang senantiasa
terus maju perkembangan Ilmu perkembangan
Teknologi (IPTEK), membuat masyarakat turut melek terhadap teknologi. Sehingga
berbagai platfrom-platfrom sudah dialihkan dengan metode digital, hingga pendidikan.
Dengan hadirnya distrupsi digital membuat kalangan masyarakat memiliki keterbebasan
dalam berfikir, hingga tidak sedikit
pula hadirnya konten creator yang menghasilkan konten spiritualuntuk para
masyarakat awam sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengaksesnya.
Hadirnya santri memiliki peran yang
sangat penting bagi negara Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan pada saat
masanya. Namun tidak sedikit pesantren yang belum memiliki upaya strategi untuk
santri memanfaatan teknologi. Seiring era globalisasi yang terus berkembang
hingga hadirnya distrupsi digital inovasi tidak ada habisnya yang terjadi
seiring berjalan-nya waktu. Sehingga pelunya santri yang tidak gagap terhadap
teknologi dengan cara memanfaatkan teknologi seagai sarana untuk belajat atau
menyebarkan dakwah.
Pembelajaran tradisional yang
terbiasa dijalani oleh santri bahkan penyebarkan dakwah yang bersifat
tradisional saat ini harus beralih ke modern dengan memanfaatkan teknologi. Hal
ini bukan untuk menghilangkan budaya yang sudah dijalankan sejak dahulu oleh
para ulama, namun hal inilah yang membuat mempertahankan identitasnya sebagai
seorang santri sebagai tugasnya, namun tetap upgrade seiring berkembangnya era
globalisasi dengan mengikuti perkembangan zaman serta tidak gagap terhadap
teknolog. Adapun dengan hal ini dapat memanfaatkan menyebarkan dakwah dengan
metode digital sebagai alat untuk disebarkan kepada masyarakat.
Dengan hal yang dilakukan dapat
menjadikan peluang bagi masyarakat agar mudah untuk mengaksesnya. Hal ini juga
diperlukan banyak ide yang dihasilkan dengan menciptakan konten yang kreatif
serta inovatif agar membuat masyarakat tertarik untuk menontonnya. Dengan hal
tersebut membuat peliang yang besar bagi nama santri karena mampu
Siapapun dapat membuat konten sesuai
kreativitas serta inovasi yang dimiliki-nya, namun tidak dapat dipungkiri menghasilkan
konten ranah agama dapat dihasilkan oleh siapapun bahkan saat ini tidak sedikit
pula konten creator agama yang berdakwah namun tidak memiliki kejelasan ilmu
pengetahuan yang disampaikan sanad nya berasal dari mana. Maka dari itu pentingnya
juga untuk bijak dalam mengelola infoermasi dengan benar. Adapun saat ini
banyak sekali para konten creator yang menarik serta inovatif dalam menyampaikan
konten dakwah-nya. Sehingga masyarakat tertarik untuk menonton.
Adapun
sampai saat ini sudah banyak konten creator dakwah yang kreatif serta inovatif
terhadap konten yang dihasilkan. Sehingga dari masyarakat yang mudah untuk.
Dengan Adaya distrupsi digital yang memiliki dampak positif serta negatif
tdiperlukan strategi pula untuk menghadapinya. Maka dari itu dengan adanya
peruahan secara besar-besaran terhadap teknologi, mari Bersama-sama
menghadirkan distrupsi digital berupa hal positif yang dapat ditangkap oleh
masyarakat informasinya dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Dhifan Hariz Kinayah, Wahyu Eko Pujianto. (2023).
Peluang dan Tantangan Santri di Era Digital. Journal of Management and
Social Sciences (JIMAS) , 195.
Erick Saragih, Vip Paramarta, Grace Imelda Thugari,
Beauty Kalangi, Kezia Marcelina Putri. (2023). Era Distrupsi Digitla pada
Perkembangan Teknologi Di Indonesia. Transformasi: Journal of Economics
and Bussines Management, 143.
Nurngaeni, E. (2017). Pemanfaatan Media Sosial
(Online) sebagai Distribusi Barang Era Digital Di Pasar Klewer Surakarta. Jurnal
Analisa Sosiologi, 56.
Putra, R. A. (2019). Tantangan Media Massa Dalam
Menghadapi Era Distrupsi Teknologi Informasi. JUSIFO (Jurnal Sistem
Informasi), 7.
Rahmawati, Y. T. (2022). Moderasi Beragama di Era
Disrupsi. ANNUAL CONFERENCE for Muslim Scholars, 934.
Ratna Ekasari, Fidia Dicky Denitri, Achmad Fathoni
Rodli, Aulia Rezki Pramudipta. (2021). Analisis Dampak Disstrupsi Pendidikan
Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ecopreneur, 133.