Jalan Menuju Kesejahteraan Ekonomi Umat


 A. Mujtaba Abul Faied

            Pemberdayaan ekonomi umat merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan ekonomi berbasis komunitas, dengan konsep semacam ini bisa menekankan bagaimana pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan, guna menciptakan suasanya kesejahteraan bersama. Pemberdayaan ekonomi umat ini sering kali dikaitkan denga ekonomi syariah, koperasi, usaha mikro kecil dan menegah, yang bisa dapat digunakan untuk memperkuat perekonomian berbasis keumatan (Chapra, 2000).

Strategi pemberdayaan umat

Salah satu strategi dalam pemberdayaan ekonomi umat adalah penguatan sektor UMKM. UMKM memiliki peran strategis dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal (Tambunan, 2019). Untuk meningkatkan daya saing UMKM, diperlukan akses terhadap modal, pelatihan, serta teknologi yang memadai.

Selain itu, peran koperasi juga sangat penting dalam membangun ekonomi umat. Koperasi berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat untuk bekerja sama dalam mengelola usaha secara kolektif dengan prinsip gotong royong (Suroso, 2017). Peningkatan literasi keuangan dan kewirausahaan juga menjadi faktor krusial dalam memperkuat ekonomi umat. Dengan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan, masyarakat dapat mengelola usaha mereka dengan lebih efektif (Setiawan, 2021).

 

 

Tantangan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

Apa saja sih tantangan dalam pemberdayaan umat? meskipun memiliki banyak potensi, pemberdayaan ekonomi umat menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap permodalan.dan izin membuka lapaknya banyak pelaku UMKM yang kesulitan mendapatkan pinjaman modal dari lembaga lembaga keuangan formal ataupun non formal karena kurangnya jaminan atau administrasi yang rumit sehingga pelaku UMKM sedikit kesulitan dalam pinjaman modal (Ascarya, 2020).

Selain itu, rendahnya literasi digital menjadi dampak atau tantangan tersendiri. Di era digitalisasi, pemanfaatan teknologi sangat penting untuk memperluas jangkauan pasar. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang belum menguasai teknologi pemasaran digital, sehingga daya saing mereka terbatas (Suryanto, 2018).

Kesimpulan

Pemberdayaan ekonomi umat merupakan langkah penting dalam menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Melalui penguatan UMKM, koperasi, dan literasi keuangan, ekonomi umat dapat tumbuh secara berkelanjutan. Namun, tantangan seperti keterbatasan modal serta sulitnya dalam peminjama modal kepada lembaga keuangan formal maupun non formal dan rendahnya literasi digital masyarakat yang  harus diatasi dengan berbagai kebijakan yang mendukung. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan ekonomi umat yang lebih kuat.

 

Referensi

1.      Ascarya. (2020). The Role of Islamic Social Finance in Economic Empowerment. Islamic Economic Journal.

2.      Chapra, M. U. (2000). The Future of Economics: An Islamic Perspective. The Islamic Foundation.

3.      Setiawan, B. (2021). Financial Literacy and Economic Empowerment. Jakarta: Gramedia.

4.      Suroso, S. (2017). Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Yogyakarta: UII Press.

5.      Suryanto, T. (2018). Digital Marketing for SMEs. Bandung: Pustaka Digital.

  1. Tambunan, T. (2019). UMKM di Indonesia: Perkembangan, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta: Salemba Empat.

 

Kataba

KATABA : Komunitas Pegiat Literasi Santri Ma'had Al-Jami'ah KATABA adalah komunitas pegiat literasi di lingkungan Ma'had Al-Jami'ah IAIN Salatiga yang lahir pada 16 Maret 2017. Komunitas ini terbentuk dari inisiatif seorang mahasiswa kelas khusus Internasional (KKI) program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, yaitu Muhammat Sabar Prihatin. Pengalaman dan prestasinya di dunia literasi yang membludak, mulai dari prestasi lokal hingga internasional, membuatnya tergugah untuk menyalurkan bakatnya. Setelah sekian kali mengikuti berbagai event literasi, akhirnya ia merasa terpanggil untuk menciptakan sebuah wadah yang menaungi kompetensi orang lain. Pada suatu event bernama Pelatihan Jurnalistik Santri Nusantara yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2017, ia merasa terinspirasi untuk menyalurkan bakatnya dengan cara memberi jalan terang bagi mereka yang ingin menemukan potensi diri. Diciptakanlah sebuah komunitas literasi bernama KATABA.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama