Indonesia adalah negara yang mayoritas
penduduknya beragama Islam. Menurut data dari The Pew Research Center pada
tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia yang menganut agama Islam sebesar 87,2%
dari total penduduk atau sekitar 209,1 juta jiwa. Indonesia menyumbang populasi
Muslim di dunia sebesar 13,1%. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai
negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia (Katadata, (2016).
Berbicara mengenai Islam di Indonesia, pasti
sangat erat kaitannya dengan pesantren. Sebagai lembaga pendidikan tertua di
Indonesia, pesantren memiliki keunikan yang tidak dimiliki lembaga pendidikan
lain, terutama lembaga pendidikan yang berasal dari Barat (Husain, 2017).
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam
tertua di Indonesia. Sejak Islam masuk
ke Indonesia, cikal bakal berdirinya pesantren sudah mulai terlihat.
Menurut catatan sejarah, berdirinya pesantren disebabkan adanya seorang kyai
yang menetap di suatu daerah. Kemudian datanglah para santri yang berasal dari
luar daerah untuk belajar kepadanya. Selama masa belajar, santri-santri
tersebut menetap di daerah tersebut. Kemudian biaya kehidupan dan pendidikan
disediakan bersama-sama oleh para santri dan masyarakat sekitar (Herman, 2013).
Ada dua alasan
mengapa pesantren bisa menjadi pelopor perekonomian umat. Pertama, santri
adalah golongan masyarakat yang berkomitmen tinggi dengan agamanya. Komitmen
para santri dalam agamanya dapat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi yang
dilakukan para santri. Kedua, fokus kegiatan pesantren pada kajian-kajian
keislaman dapat membuatnya menjadi penggerak ekonomi syariah di masyarakat
sekaligus melahirkan entrepreneur muda yang berjiwa islami (Muttaqin, 2011).
Menurut Abidin,
pemberdayaan masyarakat adalah usaha untuk membantu masyarakat dalam
mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga bebas dan mampu membuat
keputusan secara mandiri. Menurut Utomo, konsep pemberdayaan mengandung
nili-nilai sosial dan bertujuan untuk membangun perekonomian (Setiawan, 2017).
Pemberdayaan masyarakat adalah membantu pihak
yang diberdayakan, yakni kaum lemah (fakir dan miskin) agar memiliki kemampuan
dalam mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang harus ia lakukan untuk
memperbaiki hidup mereka, termasuk juga upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
dan menghilangkan hambatan pribadi dan sosial (Istan, 2017).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan pesantren
untuk memberdayakan perekonomian umat, yakni dari segi lapangan pekerjaan,
peluang usaha serta pendirian badan usaha, lembaga keuangan dan/atau lembaga
sosial pesantren dan edukasi santri. Target dari peluang usaha di lingkungan
pesantren adalah industri rumahan dan UMKM sekitar pesantren. Warga di sekitar
pesantren bisa berjualan produknya di lingkungan pesantren atau menitipkan
produknya di badan usaha pesantren (koperasi pesantren). Peluang usaha ini
cukup menjanjikan, terlebih bila produk yang dijual diminati dan dibutuhkan
oleh santri maupun pegawai pesantren lainnya. Produk yang dijual bisa berupa
makanan, minuman maupun barang-barang lainnya (Sugandi dkk., 2017).
Kesimpulan
Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua dan paling dekat
dengan masyarakat memiliki peranan penting dalam melakukan pemberdayaan ekonomi
umat di Indonesia. Pesantren memiliki sumber daya yang potensial sehingga layak
dijadikan pelopor pemberdayaan ekonomi umat. Pemberdayaan ekonomi umat berbasis
pesantren penting untuk dilakukan karena Indonesia yang saat ini masih dalam
jajaran negara berkembang sedang gencar-gencarnya menumpas kemiskinan sehingga
dibutuhkan sebuah cara yang efektif untuk mengurangi kemiskinan.
Daftar Referensi
Herman. (2013). Sejarah Pesantren Di Indonesia. Jurnal Al-Ta’dib, 6(2). https://doi.org/10.15575
Husain, S. B. (2017). Sejarah
Masyarakat Islam Indonesia. Surabaya:
Airlangga University Press.
Istan, M. (2017). Pengentasan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Ekonomi
Umat Menurut Persfektif Islam. Al Falah: Journal of Islamic Economics, 2(1).
Katadata, (2016). Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar dunia.
Diambil dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/11/indonesia-negara-berpenduduk-muslim-terbesar-dunia
Muttaqin, R. (2011). Kemandirian Dan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis
Pesantren (Studi atas Peran Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali
Kabupaten Bandung terhadap Kemandirian Ekonomi Santri dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Sekitarnya). JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia), 1(2).
Setiawan, H. (2017). Manajemen Komunikasi Dompet Ummat dalam Pemberdayaan
Ekonomi Umat Islam. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies`,
11(1).
Sugandi, A., Tanjung, H. B., & Rusli, R. K. (2017). Peran Pondok Pesantren
(Ponpes) Modern Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Tabdir Muwahhid, 1(2),
99–115.