Sepasang Sendal di Depan Masjid

 Sepasang Sendal di Depan Masjid

Oleh: Olyvia Bungan Puspitasari


Suatu pagi di sebuah desa kecil, Ustaz Rahman dikejutkan oleh sesuatu di depan masjid. Sepasang sandal usang tergeletak di sana, kotor dan hampir putus. Ia mengenali sandal itu milik Faris, seorang anak yatim yang sering datang ke masjid untuk sholat subuh.

Hari itu, hujan turun sejak dini hari. Masjid sepi, hanya beberapa orang tua yang hadir. Tapi Faris tetap datang, meski tanpa payung, meski bajunya basah kuyup. Ia duduk di sudut masjid, menggigil, tetapi wajahnya tetap berseri-seri.

Setelah sholat, Ustaz Rahman mendekati Faris. “Nak, sandalmu sudah rusak. Kenapa tidak minta yang baru kepada ibumu?”

Faris tersenyum. “Ibu bilang, kita harus bersyukur dengan apa yang ada, Ustaz. Sandal ini masih bisa dipakai, kok.” Ustaz Rahman terdiam. Anak sekecil itu sudah memahami arti syukur lebih dari banyak orang dewasa.

Keesokan harinya, saat Faris datang ke masjid, ia menemukan sesuatu di tempat biasanya meletakkan sandalnya. Sepasang sandal baru, bersih dan kuat, dengan secarik kertas kecil di atasnya:

“Untuk Faris, yang selalu mengajarkan arti syukur."

Faris menoleh ke dalam masjid, mencari siapa yang meletakkannya, tetapi tak ada seorang pun yang mengaku. Ia tersenyum, lalu berbisik pelan, "Alhamdulillah."

Kadang, kebaikan datang tanpa nama. Tapi ia selalu meninggalkan jejak di hati mereka yang menerimanya.

Temanggung, 14 Maret 2025


Kataba

KATABA : Komunitas Pegiat Literasi Santri Ma'had Al-Jami'ah KATABA adalah komunitas pegiat literasi di lingkungan Ma'had Al-Jami'ah IAIN Salatiga yang lahir pada 16 Maret 2017. Komunitas ini terbentuk dari inisiatif seorang mahasiswa kelas khusus Internasional (KKI) program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, yaitu Muhammat Sabar Prihatin. Pengalaman dan prestasinya di dunia literasi yang membludak, mulai dari prestasi lokal hingga internasional, membuatnya tergugah untuk menyalurkan bakatnya. Setelah sekian kali mengikuti berbagai event literasi, akhirnya ia merasa terpanggil untuk menciptakan sebuah wadah yang menaungi kompetensi orang lain. Pada suatu event bernama Pelatihan Jurnalistik Santri Nusantara yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2017, ia merasa terinspirasi untuk menyalurkan bakatnya dengan cara memberi jalan terang bagi mereka yang ingin menemukan potensi diri. Diciptakanlah sebuah komunitas literasi bernama KATABA.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama