Oleh: Muhammad Zaky Ramadhan
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, kini berusia 12 hingga 27 tahun dan merupakan kelompok terbesar kedua dalam demografi Indonesia, mencakup 27,94% dari total populasi, menurut Sensus Penduduk 2020. Generasi ini, setelah Generasi Milenial (25,87%), mendominasi pasar tenaga kerja, disusul oleh Generasi X (21,88%) dan Baby Boomers (11,56%). Perubahan demografi ini memengaruhi manajemen sumber daya manusia (SDM), yang berfokus pada pengelolaan modal manusia sebagai aset utama organisasi (Saputro, 2022). Manajemen SDM melibatkan lima komponen penting: Man, Money, Materials, Machines, dan Method, di mana "Man" menjadi yang paling krusial (Bencsik et al., 2016; Christiani & Ikasari, 2020).
Generasi Z memiliki keunggulan dalam teknologi digital, multitasking, berpikir cepat, dan kemampuan analitis, yang menjadikannya ideal untuk berbagai peran kritis di Perusahaan (Fukuyama, 2018). Namun, tantangan muncul dalam mengelola mereka, karena perbedaan gaya kerja dan ekspektasi dibandingkan generasi sebelumnya.
Preferensi Dan Karakteristik Generasi Z Dalam Memilih Pekerjaan
Sebagaimana yang dijelaskan oleh (Barhate dan Dirani 2022) Gen Z memiliki berbagai kriteria dalam mempertimbangkan pekerjaan yang mereka pilih, antara lain: (1) Seberapa sesuai pekerjaan dengan cara pandang diri dan sifat, (2) Lingkungan kerja dengan memaksimalkan teknologi namun juga tetap memprioritaskan keluarga, dan kepentingan organisasi, (3) Budaya perusahaan yang dijalani, dan (4) Seberapa jauh perusahaan itu akan membantu mereka berkembang. Hal tersebut menggambarkan bahwa dalam memilih pekerjaan yang mereka inginkan, Generasi Z sudah memikirkannya dengan matang dan mumpuni untuk memastikan kemampuan dan kenyamanan yang mereka akan dedikasikan dan akan mereka dapatkan. Sebagaimana menurut (Xu et al., 2020) Generasi Z lahir dan berkembang di era dinamisnya teknologi dengan smartphone, sosial media, serta akses internet yang menunjang keterbukaan informasi bagi mereka yang kemudian membentuk pribadi yang mudah bekerja sama, fleksibel, suka tantangan dan terdorong oleh kesuksesan, mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah, menghargai privasi, mandiri, sabar, pandai berkomunikasi secara online dan bersemangat.
Tantangan Generasi Z Dalam Mengelola
Sumber Daya
Generasi Z memiliki
keunggulan dalam penggunaan teknologi, yang memungkinkan mereka untuk bekerja
lebih cepat, tepat, dan efisien. Manajer SDM perlu menyediakan teknologi yang
tepat, pelatihan berbasis digital, serta mendukung fleksibilitas kerja, seperti
kerja dari rumah (WFH). Contoh penerapan teknologi dapat dilihat pada
pengumuman lowongan kerja melalui media sosial dan sistem penggajian berbasis
elektronik.
Generasi Z menyukai
lingkungan kerja yang fleksibel dan kolaboratif, serta peka terhadap isu
kesehatan mental. Manajer SDM dituntut untuk menciptakan lingkungan yang
suportif, seimbang antara produktivitas dan kesehatan mental, dengan
menyediakan kegiatan seperti sharing session, gathering, dan layanan konsultasi
(Chaudhry, 2024) (Aulia et al., 2024).
Generasi Z juga mencari makna
dan tujuan dalam pekerjaan mereka, lebih dari sekadar kebutuhan ekonomi. Mereka
lebih tertarik pada kontribusi yang memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Tantangan bagi manajer SDM adalah menjaga visi dan misi perusahaan agar tetap
stabil dan konsisten, meskipun terdapat perbedaan orientasi antara generasi
sebelumnya dan Gen Z (Putri, 2024).
Refrensi
Aulia, P., Moeliono, N., & Putri, D. A. K.
(2024). Pengaruh Pola Asuh Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Generasi Z. Scientific Journal of Reflection: Economic, Accounting,
Management and Business, 7(1), 187–196.
Barhate, B., & Dirani, K. M. (2022). Career
aspirations of generation Z: a systematic literature review. European
Journal of Training and Development, 46(1/2), 139-157.
Bencsik, A., & Machova, R. (2016).
Knowledge sharing problems from the viewpoint of intergeneration
management. 4th International
Conferenceon Management,
Leadership and Governance:
ICMLG2016, 42
Chaudhry, S. (2024). Sustaining talent: a
social exchange perspective on the Generation Z workforce. Development and
Learning in Organizations: An International Journal.
Fukuyama, M. (2018). Society 5.0: Aiming for a new
human-centered society. Japan Spotlight, 47–50.
Putri, P. K. (2024). Gen Z di Dunia Kerja: Kepribadian
dan Motivasi Jadi Penentu Produktivitas Kerja. AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa
Ekonomi & Bisnis, 4(1), 30-38.
Saputro, Y., Pramudyo, C. S., & Jupriyanto, J. (2022). Analisis
5M (Man, Material, Machine, Money & Methode) Dalam Pengembangan Teknologi
Pertahanan di Indonesia (Studi Kasus: Pt Len Industri). PROSIDING SNAST,
C96-103.
Xu, L., Du, J., Lei, X., & Hipel, K. W.
(2020). Effect of locus of control on innovative behavior among new
generation employees: A moderated mediation model. Social Behavior and
Personality: An International Journal, 48(10), 1–12.