Senin, 25 Mei 2020

Aku Datang Semua Senang; Aku Pergi Tidak Semuanya Demikian

Aku Datang Semua Senang; Aku Pergi Tidak Semuanya Demikian

Oleh: Muhamad Iqomudin


(Sumber foto ilustrasi: instagram Mahad_iain_salatiga)

Kiranya apa diksi yang pantas untuk mengatakan bahwa “Ramadhan telah berlalu”. Cobalah untuk memilih antara pamit atau pergi, tapi yang pasti sekarang Islam sudah beganti menjadi bulan yang baru. Syawal bulan kemenangan bagi seluruh umat Islam di dunia, bagi mereka yang merayakan kemenangan.

Tapi tanpa kita sadari, definisi kemenangan apa yang tersirat dalam kalimat yang sering kita dengar ini. Sedihnya, sebelum Ramadhan pergi dia tidak menceritakan atau sedikit menjelaskan kemenangan yang seperti apa yang dimaksud yang akan membawa hidup kita berkah pada bulan-bulan sesudahnya.

Aku datang, semua senang

Datangnya bulan suci Ramadhan layaknya teriakan kerinduan orang yang memanggil dari kejauhan. Betapa tidak, sebelum tiba bulan Ramadhan tidak sedikit orang yang sudah menanti kehadirannya. Doa yang selalu dipanjatkan bahkan dari dua bulan sebelum Ramdhan datang “الّلهمّ بارك لنا في رجب وشعبان وبلّغنا رمضان” membuktikan betapa kerinduan seseorang untuk bertemu dengan bulan yang penuh berkah ini.

Tidak mau kalah, cuitan burung Twitter, status Facebook, snap akun di Instagram, story akun di Whatsapp mulai menjadi trending sebelum Ramadhan datang. Tidak mau kalah lagi, tsradisi pertelevisian Indonesia dengan iklan sirup yang menjadi ikon akan datangnya bulan Ramadhan.

Tidak hanya sampai disitu, semua orang bersemangat dalam menyambutnya dengan melakukan bersih-bersih rumah, masjid atau mushola sebagai tempat ibadah, dll. Meskipun Ramadhan ini berbeda dari tahun sebelumnya, umat Islam di dunia khusunya di Indonesia tetap melakukan ibadah bulan Ramadhan sebagimana mestinya.

Tradisi beribadah di bulan Ramadhan dengan cara mereka masing-masing; tetap melakuan Physical distancing di masjid dengan jarak satu meter dan memakai masker. Bahkan, banyak juga dari mereka yang melakukan ibadah dari rumah masing-masing bersama keluarga sampai datangnya perayaan hari kemengangan.  

Aku pergi, tidak semuanya demikian

Gema takbir yang dilantunkan di setiap masjid atau rumah, menandakan bahwa hari besok adalah perayaan lebaran. Mereka menyambut dengan penuh kegembiraan. Namun, ada juga yang merasa sedih, rasanya enggan merelakan Ramdhan pergi meninggalkan.

Mereka merupakan salah satu dari yang benar-benar menaruh kerinduan terhadap bulan suci ini, tetapi kita tidak dapat bisa mengingkari bahwa inilah jatahnya buat Ramadhan berpamintan dan giliran bulan Syawal yang datang menghampiri.

Kerinduan akan perpisahan terhadap salah satu bulan yang diagungkan sudah berlalu. Tiada datang penantian tanpa adanya perjumpaan, tiada datang kecintaan tanpa adanya kasih sayang. Bersyukurlah penantian akan kerinduan sudah kita lalui. Mari kita sambut bulan kemenangan ini dengan semangat yang tinggi untuk lebih bisa memperbaiki diri dengan berlomba-lomba menjalankan kebaikan sebagai upaya pengabdian diri mencapai ridho Sang Ilahi. 

Banyak sekali jalan yang bisa kita lakukan agar apa yang telah menjadi kebiasaan tetap menjadi cara kita dalam menggapai ridho Ilahi. Salah satunya adalah dengan memilih satu amalan saja yang dianggap sebagai amalan yang harus kita istiqomahkan setiap waktunya. Tetapi, dengan catatan tidak meinggalkan ibadah wajib yang sudah ditetapkan. 

Mereka yang suka membaca Al-quran, ayo istiqomahkan membaca Al-quran. Mereka suka sholat Tahajud, ayo Istiqomahkan sholat tahajud. Merka yang biasa puasa sunnah Senin Kamis atau Dawud, ayo istiqomahkan hal tersebut, dll. Karena jalan menuju ridho Allah, jalan menuju rasa cinta kepada Rasululullah dan jalan menuju surga Allah sangatlah banyak, dan ibadah yang telah disebutkan tersebut adalah salah satunya. 

Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta, sedangkan lembahnya adalah cinta terhadap sesama. Siapa hamba yang sudah mendapatkan kecintaan  kepada Allah, akan lebih mudah Allah menunjukkan segala keridhoan dan ampunan-Nya. Layaknya rasa cinta terhadap sesama, jika si doi melakukan kesalahan tetapi kita cinta dengan dia, maka tentu ampunan kita terhadapnya sangatlah besar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar