Hari damai
Oleh: Dede Abdul Manan
(Sumber foto ilustrasi: pinteres)
Satu persatu hari dibunuh oleh detik
Perjuangan Sang Hamba
Yang ingin mendapat lapak disisi-Nya
Seluruh balad jiwanya
Setelah menerjang ombak yang silih berganti menjegatnya
Kerendahan jiwa yang melumuri rongga
Membuatnya kokoh tuk menggapai asa
Hingga tiba saatnya
Sebuah pujian menyeruak kepada Sang Maha
Pagi berseri-seri
Semua mimik muka muncul kepermukaan
Menyambut nuansa nyaman
Karna melimpahnya kedamaian
Palabuhanratu, 29 Mei 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar