Sabtu, 23 Mei 2020

MENYELAMI HIKMAH IDUL FITRI DI TENGAH PANDEMI

MENYELAMI HIKMAH IDUL FITRI DI TENGAH PANDEMI
Oleh : Muhammad Wahyudi



(Sumber foto ilustrasi : google)


Spirit Idul Fitri untuk meraih hikmah di balik wabah, hadir sebagai penutup ibadah puasa Ramadan di setiap tahunnya. Sudah tentu seluruh umat Islam senantiasa menyambut dan merayakannya dengan penuh kegembiraan, keceriaan, kebahagiaan, dan suka cita.

Bangsa Indonesia butuh totalitas nasionalisme. Apapun kondisi dan keadaan Indonesia nasionalisme tidak boleh redup. Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini menjadi sebuah tantangan kebangsaan. Gotong-royong dalam melawan Covid-19 memerlukan persatuan dan kesatuan bangsa. Covid-19 mengajarkan arti penting kerjasama dalam memutus mata rantai pamdemi covid-19. 

Physical distancing, pola hidup bersih, mematuhi Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), mematuhi work from home (WFH) dan tidak mudik itu butuh kerjasama dalam cita-cita merdeka dari Covid-19. Semua pihak harus berpangku tangan dalam mengupayakan akselerasi pencegahan covid-19. 

Pasca Ramadan, yaitu saat ketika kita tidak berpuasa lagi, jangan sampai memberi ruang bagi nafsu untuk mengendalikan kita. Puasa yang intinya mengendalikan dan mengkontrol nafsu harus dipertahankan hingga 11 bulan ke depan. Nafsu itu ada yang positif dan ada yang negatif, maka kita perlu mengendalikannya supaya terarah pada yang positif. 

Mampu mengendalikan nafsu di hari Lebaran adalah prestasi yang harus dijaga kesinambungannya. Idul Fitri di tengah perjuangan melawan Covid-19, meskipun perayaannya sedikit berbeda pada tahun sebelumnya, tetap memiliki esensi yang penting dan bermakna. Meski merayakan dengan kesederhanaan, hal itu tak mengurangi makna dan hakikat Idul Fitri sekalipun. 

Pada pagi ini, 1 Syawal 1441 H. kita kembali melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri dalam keadaan sehat wal‘afiat, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah Pandemi Covid-19.
Kita perlu mengevaluasi diri (muhasabah) secara jernih dan objektif, serta berupaya sungguh-sungguh, agar amal ibadah yang telah dilaksanakan mendapatkan ridho Allah SWT dan memiliki nilai melimpah pasca bulan Ramadan tahun ini.

Hikmah Idul Fitri perlu Kita Ketahui, Kita Rasakan, dan Kita Nikmati.

Sebagai salah satu syi’ar Allah yang istimewa, Idul Fitri memiliki muatan makna dan kandungan hikmah yang banyak dan istimewa, serta kita butuhkan sebagai bekal utama dalam perjalanan hidup kita selanjutnya pasca Ramadan.

Hikmah Idul Fitri yang pertama yang sangat menonjol dari momen lebaran ini adalah kegembiraan dan rasa syukur. Saat menyambut Idul Fitri semua umat Islam bergembira dan bersuka cita. Hal ini memang dibenarkan bahkan disunnahkan untuk meyambutnya dengan bergembira, berbahagia, dan bersuka cita pada saat hari raya Idul Fitri tiba.

Makna dari kata ied sendiri adalah hari raya, hari perayaan, hari yang dirayakan. Dan perayaan tentunya identik dengan kegembiraan dan kebahagiaan.Tetapi, yang perlu menjadi perenungan, intropeksi, dan pertanyaan adalah: kegembiraan seperti apakah yang harus dimiliki dan ditunjukkan pada hari raya Idul Fitri ini? Nah, kegembiraan yang harus umat Islam miliki dan rasakan, haruslah umat islam bergembira syukur kepada Allah SWT yang telah mengkaruniakan taufiq kepada umat Islam untuk bisa mengoptimalkan pengistimewaan Ramadan dengan amal-amal yang serba istimewa, dalam rangka menggapai taqwa yang istimewa.

Pada kali ini tentu kita semua merasa lega dan bahagia, karena atas izin Allah SWT, kita berhasil menjalankan puasa Ramadan, melatih diri mengendalikan bisikan hawa nafsu dengan melakukan serangkaian ibadah, mulai: puasa wajib, shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, i’tikaf, zakat, infak, sedekah, dan sebagainya yang semuanya dilaksanakan dengan nuansa dan suasana yang berbeda dengan tahun-tahun lalu akibat bencana pandemi Covid-19.

Di hari yang berbahagia dan fitri ini, kita dianjurkan menyebut nama Allah SWT dengan mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil serta mengerjakan shalat sunnah Idul Fitri. Inilah yang dinyatakan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar