Senin, 04 Januari 2021

Gelora Bung 20

 Gelora Bung 20

Oleh: Ratna Safitri


(Gambar ilustrasi diambil dari: Grid.ID)



Tahun kemarin musim sulit sekali ditebak

Ahli primbon sibuk mencari judul baru

Paginya cerah, siangnya mendung

Sorenya turun harga sayur


Pabrik kota sudah habis pikir

Sesak nafas akibat asap sendiri

Batuk dikit, gerbang kami dikunci

Ah, lebih mending jualan es kucir


Udara yang tergelar terasa panas

Bukan karena asap dari pabrik 

Kini asap dari gedung kehormatan

Putung rokokmu masih menyala, Pak


Bukan lagi mahasiswa terpelajar

Kami hanya pernah belajar

Kami butuh kaca mata, Buk

Karena buku kami terlalu menyilaukan


Tahun kemarin yang penuh tanda mata

Lampu jalanan yang labil

Kadang terang, kadang redup bahkan mati

Disambar petir yang kemudian hilang


Salatiga, 3 Januari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar