Senioritas, Eksploitasi Tanpa Batas?
Oleh: Munif Akhsan
Gambar ilustrasi dari Google
Mungkin ada salah satu dari pembaca yang merasa enggan, canggung, dan sungkan saat pertama kali bergabung dalam suatu lingkungan baru. Tetapi, ada yang lebih di waspadai yaitu tekanan dari para senior. Bicara soal senioritas, apakah pembaca sudah mengetahui definisi senioritas? Menurut KBBI senioritas berarti keadaan lebih tinggi dalam pangkat, pengalaman, dan usia.
Sedangkan bagi sebagian mahasiswa ketika mendengar kata "senioritas" pikiran mereka akan tertuju pada kakak tingkat yang berbuat seenaknya pada adik tingkatnya saat PKKMB berlangsung. Sok mengatur dan sok paling berkuasa sudah terpatri pada sebagian mahasiswa mengenai kakak tingkatnya. Ya sebenarnya wajar saja, mereka memang sudah dahulu menjalani kehidupan kampus.
Pertanyaannya, seberapa pentingkah senioritas bagi mahasiswa baru? Penguatan mental dan kedisiplinan katanya. Tetapi urusan mental tidak bisa disamaratakan tiap individu. Malah sering menjadi rasa takut daripada rasa hormat. Sayang, banyak senior yang lupa bahwa yang dihormati bukan hanya mereka saja, melainkan ada jajaran struktural kampus lainnya. Katanya senioritas penting untuk mengingatkan tentang tata krama dalam menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Lantas, dimanakah letak sayang itu saat senioritas menggerakkan tangan bajanya?
Senior mengeksploitasi junior dengan peraturan tak tertulis yang membuat jengkel. Seperti "Poin A: Senior selalu benar. Poin B: Jika junior satu salah, semua kena masalah. Poin C: Junior tak pernah benar". Kekerasan akan melahirkan kekerasan. Senioritas yang buruk akan menjadi tradisi sebagai wujud dari balas dendam. Berulang-ulang terus entah sampai kapan, seakan menjadi wadah bagi para bajingan tanpa teladan.
Senioritas, eksploitasi tanpa batas. Anggapan tersebut mungkin tidak sepenuhnya benar. Asalkan dilakukan dalam koridor-koridor kemanusiaan. Senioritas bisa meningkatkan hubungan timbal balik yang baik antara senior dan juniornya. Senioritas juga bisa menanamkan paradigma berpikir menjadi lebih kritis. Senioritas juga penting untuk membimbing mahasiswa supaya tidak salah jalan. Memberi pemahaman mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan), penjaga nilai dan moral, dan penerus bangsa. Mencintai tanah air, bukan cinta jurusan atau almamater yang berakibat sombong dan fanatik nantinya.
Senior yang berwawasan luas lebih dibutuhkan junior daripada yang hanya duluan bergabung. Masih terlalu banyak mahasiswa senior yang bermental sok kuasa, merintih jika ditekan tetapi menindas jika berkuasa.
"Maaf para senior, ini hanya sebuah opiniku belaka."
(Salatiga, 02 Desember 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar