Kamis, 21 Maret 2024

BILLIONAIRE

 BILLIONAIRE

Karya: Putri Anggie 


Sumber google 


Semua ini terjadi karena kakek Alfina mempunyai utang yang banyak terhadap seorang billionaire dengan jumlah 2,4 miliar dan tidak dapat melunasi pada jatuh temponya telah tiba, dan sebagai gantinya adalah dengan menikahkan cucunya dengan dirinya agar utang-utang tersebut dapat lunas. Gadis bercadar tersebut terkejut dengan persyaratan yang diucapakan, bagaimana bisa seorang gadis yang masih duduk disekolah menengah atas harus menikah dengan seorang yang lebih tua dari dirinya 7 tahun diatasnya dan dirinya tidak kenal sama sekali. Pria tersebut adalah Abyan Edzwar seorang pembisnis yang sangat sukses dan mempunyai cabang perusahaan dimana-mana dimasa yang masih muda. Paksaan dari ibundanyalah supaya dirinya cepat menikah, sehingga ia melayangkan persyaratan tersebut. 

“Saya terima nikah dan kawinnya Alfina Muwaddah binti Anton dengan mas kawin tersebut dibayar tunai” Ucap seorang billionaire muda dengan satu tarikan nafas.

Disisi lain terdapat gadis cantik yang masih menempuh sekolah menengah atas menitihkan air mata dengan sendirinnya. Gadis tersebut adalah Alfina Muwaddah yang telah mempunyai status sebagai seorang istri. Alfina diantar kebawah ditemani kakeknya untuk menemui seorang yang sekarang sudah menjadi suaminnya. “Silahkan mbk cium tangan suaminya” Ucap seorang penghulu. Alfina tersentak kaget saat suaminya mengecup keningnya, namun hal itu dilakukan hanyalah formalitas semata agar semua orang percaya jika ia menikah dengan cinta.  

Setelah pernikahan yang selesai pada sore hari didalam gedung hotel bintang lima tersebut Abyan segera menyuruh Alfina berkemas untuk kembali kerumah Abyan. Alfina pun berpamitan kepada sang kakek untuk pergi kerumah Abyan. Keduanya sampai kerumah milik Abyan bersama sang sekretaris, “Masyallah besar banget sekali rumah tuan Abyan” ucap Alfina. Mendngar celetukan itu Abyan melirik dengan sinis dan berucap “Jangan kampungan rumah seperti ini adalah hal biasa untukku”, dan Abyan meningalkannya dengan wajah yang datar. 

Selama Alfina disana rumah tersebut dijaga dengan banyak pelayan sehingga sedikit menyulitkan Alfina untuk melakukan hal yang selayaknya para istri lakukan seperti memasak, mencuci, dan lain-lain.Walaupun pernikaha ini hanyalah sebagai membayar hutang dan tidak dasarkan dengan adanya cinta Alfina berusaha untuk menjadi seorang istri yang baik dan berprinsip untuk nikah sekali seumur hidup. Seperti saat pagi hari ini mereka memulai hari dengan sholat subuh berjamaah ha itu atas ajakan dari Alfina diluar ekspektasi Abyan setelah melakukan sholat ia mencium kening istrinya. Sebelum berangkat kekantor semua perlengkapan telah disiapkan oleh Alfina, dan mereka sarapan bersama walaupun terdapat sedikit drama sebelum sarapan. Abyan mencoba sarapan yang dimasak oleh Alfina dan dia terkejut dikarenakan itu adalah masakaan terenak yag telah dia makan. 

Abyan adalah sosok yang sangat disegani dan ditakuti dikantor sebab dia memiliki sifat yang dingin, galak, dan perfecsionis. Sebelum Abyan kekantor, ia diantar oleh istrinya sampai depan rumah tiba-tiba Alfina menarik tangannya dan segera mencium layaknya suami istri pada umumnya. Sampainya kekantor Abyan disambut dengan sapaan dari karyawannya dan hanya dibalas dengan anggukan tanpa adanya senyuman. Tak lama Abyan duduk dimeja kerjanya tiba-tiba datanglah seorang perempuan yang tiba-tiba memeluk Abyan dari belakang tanpa ia sadari, perempuan itu adalah salah satu pegawai dari Abyan sebagai maneger. Setelah kesadarannya penuh ia segera melepaskan pelukan tersebut dan memarahi karna telah lancang memeluknya, baginya yang boleh memegang dirinya adalah yan memiliki hubungan yang resmi dalam islam. Perempuan tersebut sudah diperingatkan berulang kali untuk menjaga sikapnya terhadap atasannya, namun ia tidak mengindahkanya. “Sekali lagi kau bersikap seperti itu maka saya akan segera memecat kau dan tidak ada lagi perusahaan yang mau menerimamu” Ucap Abyan dengan marah. Waktu berlalu jam pulang kantor pun tiba, ia bergegas kerumah karena dirinya telah terasa lelah sekali. Pada saat makan malam Abyan masih saja berkutat dengn berkas-berkas yang masih banyak, Alfina pun berinisiatif untuk mengantar makannya kepada Abyan diruang kerjanya. Pada saat menata jus yang telah disiapkan tanpa sengaja Alfina menumpahkan jus tersebu diberkas yang dikerjakan oleh Abyan. Melihat kejadian itu emosi Abyan langsung tersurut dan muka wajahnya lansug menggelap “APAKAH KAU TAK PUNYA MATA HAH” ucap Abyan degan amarah yang sangat meluap. Melihat itu Afina seketika panik dan berusaha untk megeringannya dengan menggunakn lap yang telah dibawanya, dan hal itu menambah luapan amarah dari Abyan. Diseretkannya Afina kedalam gudang yang gelap gulita dan dikunci dari luar, gedoran-gedoran terus berlangsung untuk meminta dibukakannya pintu tersebut, lama-kelamaan terjadi keheningan karena Alfina merasa kelelahan dan ia pun jatuh pingsan. 

Keesokan paginya Abyan melakukan kegiatan sebelum kekantor dengan rasa biasa saja dan seolah tak ada yang terjadi pada malam hari kemarin. Abyan melakukan pekerjaan seperti hari biasanya, sore mendekati jam pulang kerja Abyan tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa Alfina dilarikan kerumah sakit karena telah ditemukan dalam keadaan pingsan. Rasa bersalah pun tiba-tiba muncul dari hatinya, dia berfikir apakah aku sudah keterlaluan terhadapnya? Namun pikiran itu segera ia tepis secepat mungkin. Abyan segera kerumah sakit untu melihat kondisi Alfina, dan yang dikatakan dokter bahwa Alfina mengalami koma karena ia memiliki fobia terhadap ruang gelap dan ia belum makan sejak dua hari lalu. Lalu ia segera masuk kedalam ruangan dan menatap Alfina dengan datar tapi tidak dengan hatinya yang merasa sedikit bersalah selebihnya biasa saja. Abyan menunggunya higga sadar

Abyan sebenarnya adalah seorang selalu melakukan ibadah sholat lima waktu, dan dia adalah seorang yang penyayang, sabar, dan ceria namun sifat itu hilang berubah menjadi dingin, datar, dan temperamental.Abyan juga memiliki prinsip untuk menikah sekali seumur hidup. 

Setelah dua hari Alfina tak sadarkan diri akhirnya ia siuman juga dan hal pertama yang dilihat adalah Abyan, ia terkejut dan merasa takut dengan Abyan. “Apakah kau baik-baik saja?” ucap Abyan dengan raut datar. “Ya saya baik-baik saja tuan” ucap Alfina dengan rasa takut. Dua hari telah dirawat akhirnya Alfina diperblehkan untuk pulang. Sampainya dirumah ia disambut dengan keheningan rumah, segera ia bersih-bersih dan melakukan sholat dan membaca Al-quran dengan sangat indah pada saat dilantunkan, tampa disadari ketika ia membaca ayat Al-quran ia dilihat oleh suaminya yaitu Abyan. Abyan terkagum- kagum dengan indahnya lantunan al-quran yang dibacanya. Ia pun segera sadar dan bergegas ke ruang kerjanya untuk melanjutkan pekerjaanya. Tak terasa malam semakin larut dan ia baru menyadarinya, sgera ia berbersih diri dan kembai kekamar. 

Pagi pun telah tiba Alfina tak lupa mengerjakan tugasnnya sebagai istri seperti biasanya dan ia berniatan untuk membuat bekal untuknya dan suaminya kekantor. Sebelum pergi kekantor dan kesekolah Afina selalu menyempatkan untuk mencium tangan sang suami. Alfina berangkat sekolah menunakan supir yang telah disediakan, sesampainya disekolah ia segera kekelas dan bertemu dengan sahabatnya yang bernama Berlin Atmaja. Sesosk Belin memiliki sifat yang sedikit bar-bar dan sangat pas bersahabat dengan Alfina yang memiliki sifat lemah lembut dan sabar. Setibanya Afina kekelas langsun disambut oleh Daffa dan ia memberikan sekotak susu kepada Alfina. Sudah manjadi rahasia umum bahwa seorang Daffa menyukai Alfina, namun Alfina tetap tidak peka terhadap hal itu. Susu yang diberikan Daffa diambi dan tak lupa mengucakan terimkasih. 

Pulang sekolah pun tiba, Alfina mendapat telfon dari sang supir bahwa beliau tidak bisa menjemputnya dikarenakan mobilnya bocor. Afina pu segera memesan ojol sebelum hari semakin sore, namun ojol yang dipesen belum juga muncul dan hari semakin sore. Tak lama datanglah Daffa dan ia menghampiri Alfina untuk pulang bareng, hal ini karena tadi sempet ada ekstrakulikuler basket sehigga ia baru pulang dan menemkan Alfina dipinggir jalan seperti orang kebingungan. Alfina pun mengiyakan ajakan tersebut dan lagi pula ia tidak Cuma berdua saja didalam mobil itu ada orang lain juga. Sampainya depan rumah ia pun sgera berpamitan untuk kedalam, tak jauh dari itu dibalkon lantai dua rumah itu terdapat Abyan yang sedang memantau sang istri yang pulang bersama sesosk pria yag tak ia kenal. Abyan pun merasa terbakar hatinya dan ia langsung menghampiri sang istri dan menanyakan hal tersebut, tetpi Alfina menjawab bahwa itu hanyalah teman saja. Abyan merasa cemburu melihat hal itu dan ia melarang istrinya untuk berpergian ataupun pulang bareng bersaa cowok yang tidak ia kenal. 

Abyan merasa entah kenapa ia ingin selalu berada didekat Alfina dan ia sekarang tidak pernah lembur saat waktu pulang ia segera kembali keumah dan segera mencari sang istri, namun ia belum berani untuk mengugkapkan perasaanya kepada sang istri, ia masih terhalang dengan gengsi yang sangat tinggi. Perlakuan dan perhatian yang Alfina berikan sangat membuat nyaman dan ingin memilikinya.

Hari-hari berlalu tak terasa waku berjalan beitu cepat sudah satu tahun pernikahan Aby dan juga Alfina. Hari kelulusan Alfia pun tiba ia dating kesekolahan didampingi oleh sang kakek dan kedua mertunya, Abyan tak bisa dating karena ia ada pekerjaan diluar kota, sebenarnya Alfina sedikit kecewa bahwa sang suami tak dapat menemaninya pada saat kelulusan tiba. Mertuannya yang peka bahwa Alfina murung mereka pun mengajaknya ke restoran untuk makan bersama, namun ada hal aneh karena entah kenapa mata Alfina harus ditutup segala dan disuruh menaiki tangga. Sesampainya dirooftop penutup mata dibuka oleh sang pelayan dan ia pun terkejut dengan apa yang dilihatnya. Meja yan dihiasi dengan sangat cantik dan sangat romantic, tak lama dari arah beakang Abyan pun muncul dengan membawa sebucket bunga mawar merah dan berkata “apakah kau suka zaujati” ucap Abyan. Alfina melihat itu terkejut dan linglung apakah ini benar nyata atau mimpi saja. Tak lama Abyan berlutut dan memberikan cincin serta bucket itu “Alfina Muwaddah kau adalah satu-satunya perempuan yang aku cinta perasaan ini muncu ntah dari kapan aku tak tau yang pelu kau tahu bahwa aku sangatah mencintai dan menyayangi dirimu Alfina, apakah kau mau mengulang dan memulai hidup bersama-sama hingga maut memisahkan?” ucap Abyan. Alfina pun mengambil bunga dan cincinnya lalu berkata”Ya suamiku aku bersedia” ucap Alfin dengan haru. Mendengar hal itu Abyan segera bangkit dan memeluk sang istri lalu berucap syukur kepada allah dan berterimakasih kepada Alfina. 

Beberapa tahun kemudian Alfina telah dikaruniai dua anak yang kesatu laki-laki dan yang kedua adalah perempuan. Kehidupan itupun selalu diselimuti dengan kebahagiaan, masalah kecil sering terjadi dan itu adalah hal wajar, namun dapat terselesaikan. Keluarga kecil itu pun berakhir dengan Bahagia.


Tuhan mengirimkan suatu ujian pada makhluk-Nya karena ia tau bahwa ciptaanya mampu melewatinya dan ujianya diberikan pasti dalam jangkauan kemapuannya. Sebagaimanapun untuk mengelak kalu sudah ditakdirkan maka akan kembali.



SELESAI


                                                       Salatiga, 21 Maret 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar