Pendidikan itu sebagian nikmat Tuhan
Karya: Hidayatussolikhah
Hitungan kedua ukthi satu... Dua..tiga... Yaya terperanjat dari tidurnya mengumpulkan
sadaran untuk ke kamar mandi tapi di depan lorong kamar mandi antrian sudah panjang.
“Nasiiib,,salah siapa kalo tidur udah kaya kebo”dibatinnya.
Setelah beberapa menit tiba di antriannya ia bergegas karena sebentar lagi hitungan terakhir.
“Allahuakbar “sayup-sayup suara imam memimpin sholat subuh.sebagian mahasantri
terkantuk-kantuk karena malam mereka tidur larut malem untuk mengerjakan tugas. Ya di
sini semua mahasiswa. Tepatnya mahasiswa UIN Salatiga baik pengurus maupun mahasantri
dan sekarang menempuh pendidikan nonformal di ma’hadnya UIN. Agenda selanjutnya
berbeda-beda ada yang menyetorkan hafalan Al Qur’an dan ada yang mengkaji kitab. “jildun
skin kulit” Suara Yaya menyetorkan hafalan vocepnya pada mbak Anita sebagai ibu kamar.
“mbak kaku banget lidah ku berbahasa inggris” Yaya mengeluh pada mbak Anita. “ayo di
latih terus menerus karena bahasa sangat penting di era sekarang dan mendatang” terang
mbak Anita
“iya iya mbak siap”jawab Yaya sambil mengembuskan nafas kasar. Setelah selesai semuanya
balik ke kamar bukan untuk tidur melainkan berganti kerudung karena tadi memakai mukena
berbondong-bondong mengambil alat kebersihan untuk roan( gotong royong) piket
kebersihan. Tak jarang banyak mahasantri yang mengeluhkan banyaknya kegiatan di tambah
mereka masih ada kelas kuliah dan bertumpuk-tumpuk tugas tapi mbak-mbak pengurus selalu
memberikan arahan dan semangat keren Tapi a lelahnya pendidikan itu tidak seberat lelahnya
kebodohan.Meskipun lelah harus terbiasa dengan banyaknya kegiatan karena bekal nantinya
hidup di lingkungan masyarakat. Siangnya kita di bebaskan untuk agenda perkuliahan sampai
maghrib dan disusul kegiatan belajar mengajar sampai jam 9 dengan berbagai kitab dan
beberapa dosen.
“huaaa ngantuk”suara Yaya begitu kentara dengan kantuknya.
“Jangan tidur dulu,masih ada tugas bikin puisi buat kataba besok” terang Salma temen
sekamar Yaya.
“aduh iya” ucap Yaya sambil mengambil buku untuk membuat puisi. dia masih bergumam
“banyak agenda banget si di Ma’had ada kataba, publik
speaking,rebana,mukhadhoroh,rebana,mqk,nari dll”.
Ya ada kataba yang di mana kita di latih tulis menulis berupa cerpen,puisi,esay dll di sini juga
menampung dan mewadahi, mengapresiasi ,bahkan mempublikasikan karya kami. Sungguh
nikmat mana yang engkau dustakan :v
“banyak banget sih agenda di ma’had masih ada kataba , publik
speaking,mukhadoroh,rebana,MQK,MTQ,dll “ gumam Yaya sambil menyelesaikan menulis
puisinya.
Harus banyak bersyukur ,kita masih bisa mengenyam pendidikan bahkan sampai pendidikan
nonformal juga,anak-anak diluar sana banyak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan nya
sesuai apa yang di inginkan karena pendidikan juga termasuk nikmat Tuhan ” jawab Salma.
“Learning is attained by chance, it must be sought for with ardor and diligence.”
(Pembelajaran tidak dicapai secara kebetulan, itu harus dicari dengan semangat dan
diperhatikan dengan ketekunan.) – Abigail Adams
Salatiga, 19 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar