SEPATU KUNO
Nama : Inayatu Izzati Alfi
Langkah kaki Naya terhenti di depan sebuah toko barang antik. Matanya terpaku pada sebuah sepatu kuno yang dipajang di etalase. Sepatu itu terbuat dari kulit berwarna coklat tua, dengan model yang sudah usang dan penuh goresan. Ada sesuatu yang menarik Naya pada sepatu itu, seolah-olah menyimpan cerita yang ingin didengarnya.
Naya memberanikan diri masuk ke toko dan bertanya kepada pemilik toko tentang sepatu kuno itu. Pemilik toko menjelaskan bahwa sepatu itu sudah ada di tokonya selama bertahun-tahun, dan tidak ada yang tahu siapa pemilik sebelumnya. Konon, sepatu itu memiliki sejarah panjang dan penuh misteri.
Naya tergoda untuk membeli sepatu itu. Dia merasakan dorongan yang kuat untuk memilikinya, meskipun dia tidak tahu mengapa. Pemilik toko pun memberikan harga yang cukup murah untuk sepatu kuno itu.
Sejak saat itu, Naya selalu menyimpan sepatu kuno itu di kamarnya. Dia sering memerhatikannya, membayangkan siapa yang pernah memakai sepatu itu dan apa saja yang telah dilalui sepatu itu. Naya bahkan mulai bermimpi tentang sepatu kuno itu, dan dalam mimpinya, sepatu itu selalu membawanya ke tempat-tempat yang indah dan misterius.
Suatu hari, Naya memutuskan untuk memakai sepatu kuno itu. Dia merasakan sensasi yang aneh saat memakainya, seolah-olah dia sedang melangkah ke masa lalu. Naya pun mengikuti dorongan hatinya dan mulai berjalan tanpa tujuan.
Langkah kaki Naya membawanya ke sebuah taman yang indah. Di taman itu, dia bertemu dengan seorang wanita tua yang sedang duduk di bangku taman. Wanita tua itu tersenyum kepada Naya dan berkata, "Sepatu itu telah membawamu ke sini."
Naya terheran-heran. Dia bertanya kepada wanita tua itu tentang sepatu kuno itu. Wanita tua itu pun menceritakan kisah tentang sepatu itu, tentang seorang gadis yang hidup di masa lalu dan memiliki banyak petualangan dengan sepatu itu.
Naya mendengarkan cerita wanita tua itu dengan penuh kekaguman. Dia merasa terhubung dengan gadis di cerita itu, dan dia pun mulai memahami mengapa dia begitu tertarik dengan sepatu kuno itu.
Sejak saat itu, Naya sering mengunjungi taman itu untuk bertemu dengan wanita tua itu. Mereka berdua menjadi teman baik, dan Naya belajar banyak tentang sejarah sepatu kuno itu dan tentang kehidupan gadis di masa lalu.
Sepatu kuno itu bukan hanya sebuah benda bagi Naya. Sepatu itu menjadi kunci yang membuka pintu ke masa lalu, dan memberikan Naya kesempatan untuk belajar tentang sejarah dan tentang dirinya sendiri.
Pesan Moral
Cerpen ini ingin menyampaikan pesan bahwa setiap benda memiliki cerita dan makna di baliknya. Kita harus menghargai benda-benda lama, karena mereka dapat memberikan pelajaran dan pengetahuan yang berharga bagi kita.
Salatiga, 19 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar