doc. google
Oleh: Rizqi Ali Sa’bani
“Mimpi kita
di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka mestinya, Insya Allah, Indonesia
telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah”
Demikianlah penggalan pidato pertama presiden terpilih Ir. H. Joko
Widodo pada 20 Oktober 2019 di Gedung DPR/MPR yang menjelaskan Visi pemerintah
dalam memandang satu abad Indonesia merdeka. Visi itu berupa terwujudnya
Indonesia sebagai negara maju yang mandiri serta adil juga makmur. Tidak
tanggung-tanggung pemerintah dalam targetnya menargetkan Indonesia masuk 3
besar dunia pada tahun 2045.
Dalam upaya mewujudkan Visinya, Jokowi mengajak
seluruh elemen bangsa indonesia agar dapat berkontribusi bersama demi terwujudnya impian tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mendukung hal tersebut yaitu
:
Pertama, Sumber
daya alam yang melimpah. Seperti kita ketahui indinesia dikaruniai oleh tuhan
yang maha kuasa dengan kondisi alam yang sangat subur. Ini merupakan faktor
yang sangat mendukung terwujudnya cita-cita pemerintah asalkan dalam
mengelolanya dikelola dengan baik dan menghasilkan hasil yang maksimal.
Kedua,
perkembangan teknologi. Saat ini indonesia memiliki perkembangan yang sangat
pesat di bidang teknologi hal itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam
membangun koneksi keseluruh penjuru indonesia. Hal tersebut diwujudkan dengan
adanya pembangunan palapa ring yang menyambung dari sabang sampai merauke untuk
memudahkan koneksi rakyat indonesia.
doc. google
Ketiga, Kondisi
demografi indonesia tahun 2025-2035, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi
pada rentang tahun tersebut, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar
dari pada jumlah penduduk non produktif. Usia produktif itu diantara 15 tahun
sampai dengan 64 tahun. Artinya peran serta generasi muda sangat dibutuhkan
untuk terwujudnya indonesia emas tahun 2045. Banyak sektor untuk mengembangkan
generasi penerus bangsa ini agar berkembang salah satunya yaitu dalam bidang
pendidikan perguruan tinggi.
Pendidikan perguruan tinggi merupakan hal yang sangat penting untuk mencetak
generasi penerus bangsa yang intelek juga mengerti keadaan dan kebutuhan
masyarakat. Berbicara tentang pendidikan perguruan tinggi tentu kita akan bicara mahasiswa.
Mahasiswalah yang disebut sebagai generasi masa depan bangsa indonesia ini.
Mahasiswa Sebagai Generasi Intelektual
Bicara tentang mahasiswa maka bukan hanya kita bicara tentang nilai
A atau IPK. Bukan juga hanya bicara
tentang aktivis yang tak memperdulikan teori akademis. Tapi
kita bicara tentang masa depan suatu bangsa. Mahasiswa sebagai generasi
intelektual bangsa ini yang dimana teori merupakan makanan sehari-harinya tentu
merupakan elemen yang sangat penting untuk kemajuan bangsa ini. Mahasiswa
adalah kaum terdidik yang dibina agar nantinya mampu menggantikan pemimpin kita yang ada saat ini, baik di lembaga
negara ataupun daerah. Maka dari itu diharapkan mahasiswa yang mempunyai
wawasan di bidang kemampuannya agar dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara.
Kalau sudah dikatakan bahwa mahasiswa adalah kaum intelektual
ataupun kaum terdidik. Maka tindakannya pula harus mencerminkan bahwa mahasiswa
merupakan generasi intelek bangsa ini. Tongkat estafet kepemimpinan bangsa
pasti akan terus berlanjut. Ditangan mahasiswalah tongkat tersebut akan
dilanjutkan. Maka dari itu mahasiswa ketika menempa pendidikan haruslah benar-benar
dan dapat mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa jangan pernah mencoreng nama baik kaum intelek dengan tindakan
yang tidak mencerminkan bahwa mahasiswa itu kaum intelek. Sederhana saja, kita
sering melihat ketika mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di lapangan dan
terjadi bentrok dengan aparat kepolisian kadangkala mahasiswa merusak fasilitas
umum yang ada.
terkait dengan hal tersebut seharusnya mahasiswa dalam
mengaspirasikan suara rakyat seharusnya tidaklah berbuat onar. Melainkan harus
menjadi contoh sebagai generasi intelektual bangsa ini. Karena mahasiswa saat
ini merupakan pemimpin bangsa disaat nanti.
doc. Kataba
Peran Mahasiswa Dalam Kehidupan Masyarakat
Dalam UU no 12 tahun 2012 pasal 13 ayat 6 dijelaskan bahwa
"mahasiswa berkewajiban menjaga etika dan menaati norma perguruan tinggi
untuk menjamin terlaksananya tridharma dan pengembangan budaya akademik".
Salah satu inti dari tridharma adalah pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa
selain dituntut untuk memahami teori-teori yang diberikan oleh dosen juga
dituntut pula untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan masyarakat. Berikut
peran mahasiwa dalam kehidupan masyarakat yaitu:
Pertama, Peran moral, mahasiswa yang sehari-harinya diberi makan
berupa teori-teori tentu mahasiswa harus mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut agar mampu memiliki akhlak
yang baik dan mampu bertanggung jawab terhadap segala hal yang telah
dilakukannya.
Kedua, Peran sosial, mahasiswa memiliki kesempatan untuk melatih
diri dalam kehidupan sosial agar kelak mereka mampu menjalankan kehidupan
bermasyarakat dengan baik. Untuk melatih hal itu kita diberikan lahan berupa
organisasi dan diskusi dalam kelas. Dua hal tersebut jika kita dalami secara
menyeluruh maka kita nantinya tidak kaget dengan kehidupan yang sebenarnya. Dari hal tersebut mahasiswa diharapkan
memberikan dampak positif terhadap segala permasalahan kehidupan sosial dalam bermasyarakat.
Ketiga, Peran intelektual, seperti yang kita sudah dibahas diatas
bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual. Dimana mahasiswa memiliki
kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya. Potensi tersebut bisa dikembangkan dari beberapa fasilitas yang telah
diberikan oleh kampus seperti UKM dan juga dapat dikembangkan oleh dirinya
sendiri yaitu dengan cara berbisnis online seperti yang sedang marak
akhir-akhir ini. Maka dari itu, mahasiswa diharapkan mampu untuk memberikan
solusi atas segala permasalahan yang ada dalam masyarakat dengan ilmu yang
telah dimilikinya. Mahasiswa harus dapat menjalankan tiga
peran diatas demi mewujudkan cita-cita pemerintah mengenai wacana indonesia
emas tahun 2045.
doc. google
Mahasiswa sebagai Generasi Perubahan
Sudah bukan zamannya lagi mahasiswa hanya menjadi penonton dan pemandu
sorak tapi sudah saatnya mahasiswa menjadi bagian untuk peradaban dan kemajuan
bangsa. Kemajuan bangsa akan diraih jika kita sebagai mahasiswa mempunyai sikap
optimis untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Mahasiswa diharapkan mampu meghadirkan kehidupan yang lebih baik melalui
berbagai bidang kemampuannya dalam hal ini mahasiswa mempunyai tanggung jawab
untuk menjadi generasi perubahan bangsa Indonesia dimasa yang akan datang. Hal
ini seperti yang dikemukakan oleh gubernur Anis Baswedan yang mengatakan bahwa
“ anda disebut sebagai maha atas kesiswaan anda. Anda punya tanggung jawab yang jauh lebih besar dari anak-anak
muda lainnya, di Indonesia ada jutaan anak masuk SD namun hanya
ratusan ribu yang hari ini bisa kuliah. anda adalah sekelompok anak-anak muda
yang punya kesempatan untuk maju, mengembangkan diri, meraih masa depan, bukan
hanya untuk diri sendiri. Namun, untuk kemajuan Republik”
Berkaca dari keseharian mahasiswa yang selalu diberikan kesempatan
lebih untuk belajar secara akademis maupun belajar non akademis tentu mahasiswa
sangat diharapkan agar dapat berkontribusi kepada bangsa ini agar menciptakan
perubahan yang lebih baik di masa depan nanti. Maka dari itu kita sebagai
generasi penerus bangsa ini haruslah memiliki harapan,keyakinan dan optimisme
untuk membangun bangsa yang besar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar