Jumat, 14 Februari 2020

Valentine Masih Kalah dengan Cintaku Padamu


doc. google

Valentine Masih Kalah dengan Cintaku Padamu
Oleh : Anwar Fu

Mbak Berkerudung Panjang itu diam-diam telah mengadakan perjanjian dengan Kekasihnya bernama kang Rifki. Bagai perang Gerilya ketika zaman kemerdekaan dulu, Mereka berdua menata langkah dengan sangat seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Karena jika satu detik saja kelopak mata Abah menemukan mereka berdua, Tanpa ampun pasti nasibnya sama seperti Saddam Husein yang berakhir Syahid ditiang Gantung atau seperti para Narapidana dengan kasus mencuri Pandang dan harus berakhir di jeruji jeruji suci selama Dua Bulan lamanya.

Siang itu, Warung pecel ibu Badriyah siap menjadi saksi Bisu pertemuan bersejarah dua manusia tersebut. Mbak berkerudung kemudian memulai percakapan dan memecah kesunyian selamanya.

“Kang apa kau lupa bahwa ini adalah Hari Valentine, Sedangkan engkau belum mengucapkan kasih sayang padaku”. Kata mbak itu.

“Sudah Neng” .  Jawaban enteng si Kang Rifki
“ Kapan? “ Mbak mulai kebingungan
“Setiap Waktu, Setiap Hari, Setiap Detik, Bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku lupa mengucapkannya padamu Neng”. ‘ Jawab kang Rifki.

Si Mbak kerudung Panjang itu lalu tersipu malu dan menunduk, Tapi kemudian ia mengajukan pertanyaan lagi kepada kang Rifki.
“Kang, Lalu seperti apa perbedaan perjuangan Santo Valentinus yang Namanya dikenang diseluruh Negeri dan dijadikan perayaan Hari Valentine dengan perjuanganmu yang bahkan Namanya tak dikenal oleh siapapun? ”

Kang Rifki sejenak meminum kopi Good day didepannya dan memulai Menjawab pertanyaan Kekasinya yang bawel itu.

“Neng Bedanya adalah jika santo Valentinus mengorbankan hidupnya dengan menyatukan dua hati yang saat itu sangat dilarang dalam kerajaan.
Tapi untuk diriku, Aku akan lupa caranya berhenti untuk menjagamu dan kerudung panjangmu yang menjalar sampai ke Surga itu dari segala Marabahaya dan kesedihan”. Kang Rifki menjawab sangat lengkap

“Benarkah ” . Si Mbak Mulai meyakinkan Hatinya
“Bahkan Valentine pun akan mengaku kalah dengan Cintaku padamu Neng. Santo Valentinus mengakhiri hidupnya di tiang kematian, sedangkan aku akan mengakhiri perjalananku di sebuah pernikahan denganmu Neng”. Kang Rifki seakan tidak kehabisan jawaban.

Akhirnya suara Adzan dari masjid Pesantren menandai berakhirnya Pertemuan kedua mahluk tersebut. Keduanya berjanji untuk tidak akan merayakan Hari Valentine selamanya, Namun diganti dengan selalu merayakan Cinta mereka selama 365 Hari sebagai tanda cerita Cinta mereka tak pernah mengenal Tanggal dan waktu.

Semarang, 14 Februari 2020


1 komentar: