doc. google
Valentine Masih Kalah dengan Cintaku Padamu
Oleh : Anwar Fu
Mbak Berkerudung Panjang itu diam-diam telah
mengadakan perjanjian dengan Kekasihnya bernama kang Rifki. Bagai perang
Gerilya ketika zaman kemerdekaan dulu, Mereka berdua menata langkah dengan
sangat seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Karena jika satu detik
saja kelopak mata Abah menemukan mereka berdua, Tanpa ampun pasti nasibnya sama
seperti Saddam Husein yang berakhir Syahid ditiang Gantung atau seperti para
Narapidana dengan kasus mencuri Pandang dan harus berakhir di jeruji jeruji
suci selama Dua Bulan lamanya.
Siang itu, Warung pecel ibu Badriyah siap menjadi
saksi Bisu pertemuan bersejarah dua manusia tersebut. Mbak berkerudung kemudian
memulai percakapan dan memecah kesunyian selamanya.
“Kang apa kau lupa bahwa ini adalah Hari Valentine,
Sedangkan engkau belum mengucapkan kasih sayang padaku”. Kata mbak itu.
“Sudah Neng” .
Jawaban enteng si Kang Rifki
“ Kapan? “ Mbak mulai kebingungan
“Setiap Waktu, Setiap Hari, Setiap Detik, Bahkan aku
lupa kapan terakhir kali aku lupa mengucapkannya padamu Neng”. ‘ Jawab kang
Rifki.
Si Mbak kerudung Panjang itu lalu tersipu malu dan
menunduk, Tapi kemudian ia mengajukan pertanyaan lagi kepada kang Rifki.
“Kang, Lalu seperti apa perbedaan perjuangan Santo
Valentinus yang Namanya dikenang diseluruh Negeri dan dijadikan perayaan Hari
Valentine dengan perjuanganmu yang bahkan Namanya tak dikenal oleh siapapun? ”
Kang Rifki sejenak meminum kopi Good day didepannya
dan memulai Menjawab pertanyaan Kekasinya yang bawel itu.
“Neng Bedanya adalah jika santo Valentinus
mengorbankan hidupnya dengan menyatukan dua hati yang saat itu sangat dilarang
dalam kerajaan.
Tapi untuk diriku, Aku akan lupa caranya berhenti
untuk menjagamu dan kerudung panjangmu yang menjalar sampai ke Surga itu dari
segala Marabahaya dan kesedihan”. Kang Rifki menjawab sangat lengkap
“Benarkah ” . Si Mbak Mulai meyakinkan Hatinya
“Bahkan Valentine pun akan mengaku kalah dengan
Cintaku padamu Neng. Santo Valentinus mengakhiri hidupnya di tiang kematian,
sedangkan aku akan mengakhiri perjalananku di sebuah pernikahan denganmu Neng”.
Kang Rifki seakan tidak kehabisan jawaban.
Akhirnya suara Adzan dari masjid Pesantren menandai
berakhirnya Pertemuan kedua mahluk tersebut. Keduanya berjanji untuk tidak akan
merayakan Hari Valentine selamanya, Namun diganti dengan selalu merayakan Cinta
mereka selama 365 Hari sebagai tanda cerita Cinta mereka tak pernah mengenal
Tanggal dan waktu.
Semarang, 14 Februari 2020
Mantaaaab
BalasHapus