Selasa, 23 November 2021

Salah Memilih

 Salah Memilih

Nyimas Pupu

Gambar ilustrasi : Google
 


       Laksa madya wiramu tangguh mengalahkan aku yang jauh dari kata sempurna … 

gayamu memanjakan mata terayun dalm bayangan dalam pijar hingga lara ku dibawanya … 

detik yang tak akan pernah berhenti dan terbangun,aku lengah akan janjimu …

 kiranya aku yang membalas dengan senyuman manis lalu ku tusuk jalan pikirmu hingga kau 

mati dalam fikir membalikan skenariomu … kamu tau, fikir cendekiawan sang aktor belawan 

kian beradu … 


       Kelak kau akan tau dan menemukan titik pulang asalmu nanti … 

kekosongan biarlah gelap,karena sinaran cahayapun membunuhmu karena silauan nya .. akarnya kuat namun tumbangnya merugi akan siapa yang melewati … 

detir akan putusan rapuh akan patahan namun slalu ku ingat ucap mu yang slalu menjanjikan … hingga akhir nya aku tersisihkan dan hancur,iya itu pandangmu …


       Lalu aku di belakangmu memegang pundakmu hingga kau di puncak tanpa melirikku yang mati tak berdaya tersedak nafas perlahan …

 siapakah yang kau cari … demi apa kau berlari … hingga aku melepasmu,dan kau, ku tusuk dengan perjuangnku karena penghianatan tak ada yang abadi ..

kau hanyalah wayangku topeng ku dalam dalang yang kau injak … kau bohongi semua dengan kacamu yang ayu … 


       Pembohong akan kematianmu sendiri … 

kebencian orang cerdas akan terbalik menjadi penguatnya untuk terus bangkit memuncak dan menjatuhkan dengan manis lawannya .. 

lalu ia mengulurkan tangannya dan berkata," engkau kah dekat ku … 

senyum tipis membelakangi berjalan menjauh … inikah yang kau janjikan hingga kau mendusta … 

       Kadang pikir yang tak sejalan dengan  hati bertolak belakang akan hidup … 

terimakasih diri yang menerima apa adanya hati meski tak sejalan pikir dan akhirnya kenyataan yg memenangkan karena keadaan … 

bila kelak aku berhenti melangkah,ucap pada lelahku …


       Membanting apa yang menjadi kenyataan tak mudah untuk di terima, 

rindu yang tak kunjung menepi 

kasih yang tak kunjung terbalaskan

akan kah semua habis dalam belukar luka yang ada … 

pandangku pada langitan yang rintik turunnya hujan … 

       Ada hal yang begitu aku sesali hingga detik yang memutar waktu aku ingin kembali … 

ucapku pada diri yang menemani … 

Berjalan dimana kaki menapaki suatu jalan yang harus ku terima likunya keadaan .. 

yang kadang aku sendiri tak memahami,

datang karena penasaran pergi karena tau kekurangan.

Salatiga, 15 November 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar