Kumandang adzan dan dentang lonceng gereja,
Beradu melodi di ruang jiwa yang tersesat.
Al-Quran di tanganku, Rosario di genggamanmu,
Murottal dan lagu rohani, menenangkan hati yang pilu.
Jarak antara kita, terbentang sedemikian jauh,
Dua keyakinan berbeda, memisahkan dua arah.
Cintaku padamu, terhalang tembok agama,
Namun cinta Tuhan, jauh lebih berharga.
Kasih sayang ibu, bagai samudra tanpa tepi,
Dirawatnya aku dengan keringat dan air mata tak henti.
Harapannya, aku menjadi ahli agama,
Menyebarkan cahaya Islam di muka bumi fana.
Aku takkan merenggutmu dari Tuhanmu,
Meski hati ini teriris pilu.
Kasih sayang ibu, tak tergantikan olehmu,
Meskipun cintaku padamu, begitu aku perjuangkan.
Semoga kau temukan kebahagiaanmu,
Bersama keyakinan yang kau pilih dengan teguh.
Dan aku, akan terus melangkah di jalanku,
Menebar cinta dan kasih, di jalan yang aku tuju.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar