Menghadapi Kejahatan Siber di Era Digitalisasi: Pengertian, Jenis, Dampak, dan Cara Meminimalisir
Oleh: M. Akhsani Taqwim
Semakin berkembangnya era digitalisasai hampir semua bidang di dunia ini melakukan digitalisasi pada seluruh aspek yang keberlangsungan usahanya. Namun dengan semakin pesatnya maka juga banyak kejahatan yang menggunakan digitalisasi ini. Salah satu bentuk kejahatan di era digitalisasi yaitu kejahatan siber yang merupakan ancaman yang nyata bagi individu, perusahaan, dan bahkan bagi negara sekalipun tidak dapat terhindarkan oleh kejahatan siber ini. Berdasarkan data dari Antaranews.com yang dikutip dari AwanPintar.id pada tahun 2023 saja terdapat rata-rata 155.292 serangan siber perjam atau sekitar 43 serangan siber perdetik. Untuk meminimalisir serangan siber ini kita harus mengetahui beberapa aspek penting terkait kejahatan siber, termasuk definisi, jenis, dampak, dan bagaimana cara kita memitigasi supaya serangan siber ini dapat diminimalisir.
Kejahatan siber tindakan kejahatan yang erat kaitannya dengan komputer maupun perangkat jaringan, biasanya kejahatan ini dilakukan secara online. bahkan kejahatan siber ini bisa menargetkan siapa saja, Jika kalian menjadi salah satu korbannya, tentu akan mengakibatkan banyak merugikan. Jenis kejahatan siber tidak hanya tentang pencurian data piribadi, namun jenis juga ada yang berupa serangan perangkat lunak berbahaya (malware), peretasan (hacking), penipuan melalui kartu kredit atau debit (skimming), serta masih banyak jenis lainnya.
Kejahatan siber memiliki dampak yang sangat merusak. Bagi Individu sendiri dapat menyebabkan kehilangan informasi dan keuangan.perusahaan bisa mengalami kerugian finansial dan kerusakan reputasi, sementara negara dapat mengalami gangguan pada infrastruktur kritis seperti sistem keamanan nasional atau infrastruktur energi dan transportasi.
Untuk menghindari kejahatan siber, bagi individu bisa melakukan beberapa tips: 1) Jangan Membuka Tautan atau File Dari Pihak yang Tidak Kamu Percaya: Peretas dapat menggunakan phishing untuk mengakses informasi korban; 2) Aktifkan Autentikasi 2 Faktor: Membuat akun lebih aman; 3) Jangan Menyebarkan Kode OTP: Kode OTP adalah informasi konfiden yang tidak boleh diterima oleh siapa saja; 3) Rutin Mengganti Password: Membuat password lebih aman; 4) Jangan Menggunakan Password yang Sama untuk Banyak Akun: Membuat password lebih aman; 5) Membuat Backup Data Penting: Membuat backup data penting untuk mempertahankan keamanan data.
Namun bagi pemerintah untuk mengatasi ataupun meminimalisir kejahatan siber secara umum dengan melakukan web pelaporan bagi masyarakat, yang saat ini hanya tersedia bagi kejahatan berupa penipuan online saja. Serta bisa memanfaatkan anak anak muda yang memiliki keahlian dalan bidang software agar mengurangi dampak kerugian dari kejahatan siber.
Kejahatan siber merupakan ancaman serius di era digital saat ini. Dengan memahami jenis-jenis kejahatan siber, dampaknya, serta upaya mitigasi yang dapat dilakukan, kita dapat mempersiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi tantangan ini. Diperlukan kerja sama lintas sektor dan lintas negara untuk memastikan keamanan cyber yang lebih baik bagi semua pihak.
Salatiga, 14 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar