Oleh : Awaliyah Nur Azizah
Azizah, biasa di panggil zizi, dan aku adalah seorang siswi kelas 5 Madrasah Ibtida’iyyah. Aku ingin menceritakan sebuah cerita tentang persahabatan yang tak terlupakan yang aku alami bersama teman-temanku di sekolah.
Semuanya dimulai pada hari pertama masuk sekolah. Aku berdiri di depan gerbang sekolah dengan ranselku yang baru, dengan penuh semangat, tetapi juga sedikit gugup. Aku tidak tahu siapa teman-teman sekelasku, dan aku merasa cemas. Namun, segera, aku bertemu dengan dua teman yang akan menjadi sahabatku selamanya yaitu Tri dan Tya.
Tri adalah seorang gadis yang ceria dan dia suka bercerita. Dia selalu tersenyum dan penuh energi. Kemudian Tya adalah seorang gadis pendiam dan penuh kejutan. Kami menjadi semakin akrab, dan sejak itu, kami seperti tiga sekawan yang tak terpisahkan.
Kami menghabiskan banyak waktu bersama di sekolah. Kami duduk di meja yang bersebelahan, dan selalu membantu satu sama lain ketika ada soal-soal yang sulit. Guru kami sering kali memuji kerja sama kami yang baik, dan kami merasa bangga.
Pada satu kesempatan, sekolah mengadakan acara lomba kelas. Setiap kelas harus mengikuti beberapa perlombaan, seperti Fashion Show, Tarik sarung, Gobak Sodor, dsb. Kami bertiga sangat antusias mengikuti lomba ini. Meskipun kami bukan atlet yang ulung, semangat kami begitu tinggi.
Ketika tiba giliran Tarik sarung, kami memutuskan untuk berlomba sebagai tim. Tri akan berada di depan , aku berada di belakang tri , dan Tya Berada di belakangku. Kami mempersiapkan diri dengan baik dan berdiri di garis yang sudah di tentukan. Saat tanda mulai diberikan, kami menarik sarung dengan sekuat tenaga. Tri masih menarik sarung, aku berusaha keras untuk membantu menariknya lagi, dan Tya menarik sarung dengan penuh semangat.
Dan Tim kami memenangkan lomba itu, kami merasa sangat senang. Kami merayakan dengan makan permen dan berbagi cerita-cerita lucu. Persahabatan kami semakin kuat, dan kami tahu bahwa kita akan selalu mendukung satu sama lain, tidak peduli apa yang terjadi.
Di luar sekolah, kami juga sering menghabiskan waktu bersama. Kami suka pergi ke taman bermain setelah pulang sekolah. Kami berlari-lari, naik ayunan, dan bermain permainan yang kami ciptakan sendiri. Tidak ada yang bisa mengalahkan saat-saat seperti itu.
Pada suatu hari, saat kami bermain di taman bermain, kami melihat seorang anak yang sedang duduk sendiri di bangku taman. Anak itu kelihatan sedih, dan kami merasa simpati. Tanpa ragu-ragu, kami pergi mendekatinya dan bertanya apakah dia ingin bermain bersama kami. Anak itu tersenyum dan segera bergabung.
Kami bermain bersama sepanjang sore, dan anak itu bahagia. Dia memberi tahu kami bahwa dia adalah anak baru di sekolah kami dan belum memiliki teman. Kami merasa senang bisa membuat teman baru dan membantu anak itu merasa diterima.
Seiring berjalannya waktu, persahabatan kami terus berkembang. Kami berbagi rahasia, tawa, dan bahkan ketakutan. Kami tahu bahwa kami selalu memiliki seseorang untuk bersandar dan membagi segala hal dalam hidup kami.
Ketika kami tiba di kelas 6 Madrasah Ibtida’iyyah, kami tahu bahwa kami akan berpisah karena kami akan masuk ke sekolah menengah. Itu adalah momen yang sulit, tapi kami berjanji bahwa persahabatan kami akan tetap abadi. Kami akan selalu mengingat semua kenangan indah yang kami bagikan selama ini.
Sekarang, setelah beberapa tahun berlalu, kami masih menjadi sahabat yang tak terpisahkan. Kami sering berkumpul di akhir pekan, berbicara tentang masa kecil kami di sekolah dasar, dan tertawa tentang semua cerita lucu yang kami alami bersama. Persahabatan kami adalah harta yang sangat berharga, dan kami tahu bahwa itu akan terus berlanjut sepanjang hidup kami.
Jadi, inilah cerita tentang persahabatan kami. Kami belajar banyak hal dari satu sama lain, seperti kerja sama, kebaikan hati, dan pentingnya bersama-sama dalam suka dan duka. Persahabatan seperti ini adalah hadiah yang sangat istimewa, dan aku bersyukur telah menemukan teman-teman sejati bersama Tri dan Tya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar